KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO dikutip dari CNBC, mendesak Eropa untuk segera melakukan tindakan 'berani' dalam menangani wabah virus corona. Organisasi itu bahkan menyebut China sebagai contoh tepat untuk ditiru.
Pada Selasa (17/03/2020) total kasus infeksi virus corona sedunia mencapai angka 185 ribu kasus berdasarkan data Universitas Johns Hopkins dengan angka kematian mencapai 7.330 jiwa.
Kini, Eropa telah menjadi pusat epidemi virus bernama resmi Covid-19 dengan sepertiga kasus secara global berada di sana.
Italia dicatat sebagai salah satu negara Eropa yang paling tinggi angka kasus infeksi virusnya yakni sebesar 28 ribu kasus. Dan angka kematiannya mencapai 2.158 jiwa.
Baca juga: Kota Kecil di Italia Ini Berhasil Hentikan Infeksi Baru Virus Corona
Direktur WHO untuk Eropa, Hans Kluge mengatakan pada Selasa bahwa negara-negara Eropa harus meningkatkan tiga kali lipat upaya mereka dalam mencegah penyebaran virus.
Dia mengatakan, tidak boleh ada pengecualian dalam melakukan tindakan.
"Terdapat hal sederhana, suatu kenyataan baru," ungkap Kluge dalam Live Broadcast melalui Facebook dari kantor WHO di Copenhagen, Denmark.
"Setiap negara, tanpa kecuali, harus melakukan tindakan berani yang mampu menghentikan atau memperlambat ancaman virus. Tindakan berani tersebut harus termasuk aksi komunitas: adanya pikiran 'ini bukan tentang saya' bukanlah pilihan lagi. Social distancing saja tidak cukup."
Virus corona alias Covid-19 pertama kali merebak di Wuhan pada Desember 2019 lalu. Seketika itu juga dalam tempo singkat, kota Wuhan dengan 11 juta warganya di pusat provinsi Hubei masuk dalam lockdown.
Baca juga: Obat Avigan Flu yang Efektif Obati Penyakit Virus Corona Punya Efek Samping, Ini Faktanya...
Hampir seluruh penerbangan di bandara Wuhan mengalami pembatalan jadwal penerbangan dan penutupan rute.
Penyakit yang mirip dengan flu ini telah menyebar ke 152 negara lain, namun beberapa negara telah mampu menahan dan mendorong keluar ancaman virus corona.
Kluge menyebut negara-negara itu adalah China, Korea Selatan dan Singapura. Kini, WHO meminta respon menyeluruh dari negara-negara tersebut yang dinilai telah mampu melampaui perjuangan melawan virus corona.
"Sebuah tindakan tidak membantu, social distancing saja tidak cukup," ujar Dorit Nitzan, Koordinator Program Kesehatan Darurat WHO untuk Eropa pada Selasa lalu.
Menurut Nitzan, apa yang ditunjukkan China adalah seluruh tindakan yang harus jalankan bersama-sama. Hal ini selaras dengan apa yang telah disebutkan oleh direktur regional WHO.
Badan Kesehatan PBB juga telah meminta seluruh negara untuk mengadopsi berbagai campuran intervensi berdasarkan analisis situasi dan konteks lokal, dengan penahanan sebagai pilar utama.
Kluge WHO menegaskan kembali pesan ini pada Selasa, dengan mengatakan bahwa tidak ada pendekatan "satu ukuran untuk semua" untuk mengelola kasus virus corona.
Meski begitu, tujuan akhir dari semua pemerintah Eropa harus sama: Hentikan penularan dan cegah penyebaran untuk menyelamatkan nyawa.
Baca juga: Atasi Virus Corona, Arab Saudi Keluarkan Serangkaian Aturan Ketat Terkait Ibadah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.