KOMPAS.com - Jika wabah corona mereda, ada kemungkinan Italia akan menghadapi masalah lainnya yakni mafia.
Sebab dengan krisis akibat virus corona sekarang, ada celah yang bisa dimanfaatkan mafia untuk meraup keuntungan besar, kelak setelah wabah selesai.
Baca juga: Fakta Sembuhnya Pasien Corona di Solo, Gejala Selalu Kehausan dan Rutin Konsumsi Empon-empon
Kemudian di Wuhan, kehidupan berangsur normal. Beberapa toko dan tempat usaha buka lagi, termasuk Wuhan International Plaza yang jadi ciri khas kota tersebut.
Jelang pencabutan lockdown pada 8 April mendatang, Wuhan juga mendapat kabar baik yakni tidak ada satu pun kasus baru corona yang muncul selama 6 hari terakhir.
Baca juga: Dicabuli Guru di Hutan, Gadis Difabel Cari Keadilan
Dua berita tersebut dapat Anda baca selengkapnya dalam rangkuman berita terpopuler di kanal global sepanjang Senin (30/3/2020) hingga Selasa (31/3/2020).
Mafia Italia diprediksi akan menjadi ancaman selanjutnya bagi Italia, kelak ketika wabah virus corona mereda.
Pakar Italia mengatakan sekitar 65 persen bisnis kecil dan menengah di Italia berisiko bangkrut, akibat krisis dari pandemi global ini.
Menurut pemberitaan AFP, situasi ini sangat disukai mafia karena mereka bisa melakukan pemerasan atau memberi pinjaman berbunga, mengincar bisnis-bisnis yang sedang sakit.
Apa saja peluang yang bisa diincar mafia setelah wabah selesai? Anda bisa membaca selengkapnya di sini.
Jelang dibukanya lockdown pada 8 April mendatang, Wuhan mengumumkan kabar baik berupa nol kasus baru selama 6 hari beruntun.
Warga Wuhan pun bersiap memulai kembali aktivitasnya termasuk membuka tempat usahanya lagi, setelah 2 bulan menjalani kehidupan di masa lockdown.
Dari pantauan jurnalis Reuters, terlihat pegawai memakai masker saat menyambut pelanggan di pintu masuk Wuhan International Plaza yang dibuka lagi.
Bagaimana kondisi terkini di Wuhan jelang pencabutan lockdown? Anda bisa membaca selengkapnya di sini.
Otoritas penerbangan Filipina berencana memberi sanksi larangan terbang untuk maskapai penerbangan Lionair, buntut dari dua kecelakaan yang terjadi dalam tujuh bulan terakhir.
Kecelakaan sebelumnya terjadi pada 1 September 2019, pesawat Lionair berjenis King Air 350 jatuh di Kota Calamba, Filipina, karena mengalami kerusakan ketika masih di udara.
Kemudian pada Minggu (29/3/2020) Lionair kembali mengalami kecelakaan, kali ini jatuh dan terbakar di Bandara Internasional Manila. 8 orang tewas, di antaranya tenaga medis untuk menangani virus corona.
Bagaimana kronologi dua kecelakaan itu? Anda bisa membaca selengkapnya di sini.
Pemerintah AS baru saja menghabiskan hampir setengah miliar dollar AS untuk satu perusahaan dalam rangka perlombaan menemukan vaksin virus corona.
Dilansir dari Forbes, pemerintah AS baru saja menandatangani kontrak vaksin virus corona senilai 450 juta dollar AS atau setara dengan Rp 7,3 triliun dengan perusahaan Johnson & Johnson.
Bagaimana prosedur pembuatan vaksin corona yang akan dijalankan kedua pihak? Anda bisa membaca selengkapnya di sini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.