Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabar Bohong Seputar Virus Corona Marak di Ukraina

Kompas.com - 27/03/2020, 16:30 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber AFP

KIEV, KOMPAS.com - Sejak virus corona merebak, kabar bohong atau hoaks marak terjadi di Ukraina. Hal itu juga dipicu dari ketidakpercayaan otoritas Ukraina dan Rusia yang tampak ingin 'menabur' ketidak stabilan dalam negeri.

Menurut Alyona Romanyuk yang bekerja pada sebuah platform verfikasi kabar bohong, sebelum pandemi terjadi, dia kerap menerima tujuh atau delapan permintaan verifikasi dalam satu hari.

Namun sejak virus corona merebak, ada sekitar 100 panggilan permintaan verifikasi dalam satu hari.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky sendiri membantah kabar bohong bahwa 400 ribu orang Ukraina terinfeksi Covid-19.

Baca juga: Wabah Corona Terpa AS, 3,3 Juta Warganya Ajukan Tunjangan Pengangguran

Menurutnya, kabar bohong menyebar jauh lebih cepat daripada virus. Diketahui dari statistik resmi pemerintah Ukraina, kasus infeksi di negara itu sebanyak 156 kasus dengan lima angka kematian.

Akan tetapi, beberapa warga Ukraina khawatir perhitungan pemerintah jauh lebih rendah dari angka sebenarnya karena kurangnya pengujian terhadap warga.

Korupsi yang merajalela di Ukraina juga membuat banyak orang curiga terhadap pernyataan resmi pemerintah itu.

Baca juga: Vaksin Corona Sedang Diuji Coba di AS, Ini 3 Tahapannya

1. Kabar bohong tentang antiseptik

Pekan ini di sebuah kota bernama Odessa di Ukraina, kota pelabuhan di bagian Selatan, tiba-tiba layanan airnya dibanjiri telepon dari warga yang khawatir akan suatu kabar.

Pertanyaan mereka sama, "Apakah pejabat Ukraina akan merencanakan pembagian antiseptik melalui keran kota?"

Rupanya telah beredar sebuah kabar bohong atau hoaks yang mengklaim bahwa cairan antiseptik akan didistribusikan melalui sistem air kota. Antiseptik itu didugan mencakup beberapa wiski yang berbeda mereknya untuk setiap distrik.

Namun demi mengaburkan klaim itu, agen air Odessa Infoxvodokanal masih mencoba mengklarifikasi.

Baca juga: Hasil Konferensi Virtual G-20 Sepakat Solid Atasi Wabah Virus Corona

2. Kabar bohong yang mengatasnamakan pemerintah Ukraina

Dinas Keamanan Ukraina juga membantah kabar bohong yang mengatakan bahwa pihak berwenang Ukraina akan menyemprotkan ibu kota Kiev dengan disinfektan menggunakan helikopter.

Yang lain bahkan mengklaim bahwa layanan medis untuk wanita hamil dan pasien kanker terganggu karena Covid-19.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Global
Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Global
Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Global
Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Global
Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Global
Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Global
Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Global
Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Global
Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Global
Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Global
Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Global
Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Global
Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com