Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jurus KBRI Teheran Tangkal Virus Corona: Sediakan Shelter untuk WNI

Kompas.com - 05/03/2020, 15:56 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

TEHERAN, KOMPAS.com - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) telah membuka Pos Aju atau shelter bagi para Warga Negara Indonesia (WNI) di Iran.

Shelter yang beralamat di Aghagia Street no. 14, Parand City, ini digunakan untuk antisipasi keadaan darurat penyebaran virus corona Covid-19 di negara pimpinan Hassan Rouhani tersebut.

Lebih lanjut dalam informasi yang tercantum di unggahan akun Instagram KBRI Teheran, rumah ini juga diperuntukkan sebagai tempat transit bagi WNI dari luar Teheran, atau WNI yang sedang berada di Iran dan akan kembali ke Indonesia dalam waktu dekat.

Singkatnya, rumah berkapasitas 25 orang ini bisa dipakai untuk tempat transit sembari menunggu jadwal penerbangan.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

@kbritehran telah membuka Pos Aju sekaligus Shelter di kota Parand utk antisipasi keadaan darurat penyebaran COVID-19 di Iran. . Pos Aju sekaligus Shelter tersebut diperuntukkan bagi masyarakat Indonesia di #iran???????? apabila keadaan penyebaran COVID-19 sudah mengkhawatirkan dan sebagai tempat transit bagi masyarakat Indonesia dari luar #tehran_iran atau masyarakat Indonesia yang sedang berada di iran dan akan kembali ke Indonesia secara mandiri dalam waktu dekat, sambil menunggu jadwal penerbangan. . Silahkan hubungi nomor hotline (09914668845) atau staf KBRI Tehran untuk menggunakan fasilitas tersebut. . @octav1no @dwpkbritehran @ipiiran @hpiiran @safetravel.kemlu @gusdurian_tehran @parstodayindonesian_2019 @kemlu_ri @asselteng.kemlu_ri @aspasafkemlu @kemenkes_ri @whoindonesia @who @bnpb_indonesia @detikcom @antaranewscom @kompascom @republikaonline @jakpostimages #IniDIplomasi #IndonesianWay #viruscorona #perlindunganwnidiluarnegeri

A post shared by KBRI Tehran (@kbritehran) on Mar 4, 2020 at 3:23am PST

Mengenai persyaratan bagi WNI yang hendak singgah di Pos Aju ini, Duta Besar (Dubes) RI untuk Iran, Octaviano Alimudin, mengatakan tidak ada persyaratan khusus.

"Sepanjang mereka adalah WNI yang dapat menjaga kebersihan dan berperilaku baik, mereka dapat memanfaatkan posko tersebut," terangnya saat dihubungi Kompas.com.

Baca juga: Cegah Wabah Corona, Indonesia Larang Pendatang dari Korsel, Iran, dan Italia

Sebagai posko, ukuran rumah ini cukup besar. Octaviano menuturkan posko memiliki tiga kamar dan ruang tengah yang cukup besar.

Kemudian di samping ada halaman yang luas dengan tiga gazebo. Di sekitar posko juga terdapat pasar dan supermarket, serta taman yang dapat digunakan untuk jalan santai.

"Kapasitas masih bisa ditambah dengan memanfaatkan area parkir dalam dan taman di depan posko," imbuhnya.

Pria yang bertugas di Teheran sejak 13 Januari 2016 ini melanjutkan, karena baru dibuka dua hari yang lalu baru ada satu WNI yang akan singgah ke Posko.

WNI tersebut hendak menjadwal ulang perjalanannya ke Kuwait.

"Kemungkinan jumlahnya akan bertambah dalam beberapa waktu ke depan sejalan dengan rencana beberapa WNI dari luar kota Teheran yang akan kembali ke Tanah Air secara mandiri, namun mereka masih belum selesai pengurusan exit permit-nya dari imigrasi setempat."

"WNI penduduk kota Teheran dan Qom juga dapat memanfaatkan posko khususnya bagi mereka yang sedang menunggu dikeluarkannya exit permit (bagi yang akan ke luar negeri)," ungkap Octaviano.

Baca juga: Kepala Pelayanan Medis Positif Virus Corona, Daftar Pejabat Tinggi Iran yang Terinfeksi Bertambah

Selain untuk tempat transit, Pos Aju juga bisa digunakan sebagai tempat istirahat atau tempat mengambil stok masker dan disinfektan, jika para WNI sulit memperolehnya.

Lebih lanjut, pria yang juga merangkap sebagai Dubes RI untuk Turkmenistan ini menuturkan, para WNI dapat beristirahat dengan mengikuti perkembangan informasi melalui tv kabel dan Wi-Fi.

"Di halaman belakang posko, para WNI dapat berkumpul di gazebo sembari menikmati udara bebas," terangnya.

Octaviano memperkirakan yang akan banyak menggunakan Posko Aju adalah para WNI yang tinggal jauh dari Teheran, seperti Isfahan, Mashhad, dan Kerman.

Baca juga: Hentikan Penyebaran Virus Corona, Pemerintah Iran Bebaskan 54.000 Tahanan Sementara

Upaya KBRI Teheran tangkal virus corona

Data dari South China Morning Post (SCMP) menunjukkan jumlah kasus infeksi virus corona di Iran sampai Kamis (5/3/2020) sebanyak 2.922 kasus dengan 92 pasien meninggal dunia.

Guna menangkal penyebaran virus corona di Iran terutama melindungi para WNI, KBRI Teheran melakukan langkah-langkah antisipasi.

"Kami melakukan sterilisasi secara berkala dan mengecek kondisi kesehatan dengan menggunakan thermo gun dan oxy-meter," urainya.

Octaviano Alimudin kemudian mengatakan, umumnya WNI hanya akan singgah selama 1-3 hari sebelum melanjutkan perjalanan.

Apabila di posko ditemukan ada WNI yang menunjukkan gejala tertular virus corona, pihak KBRI Teheran akan merujuknya ke rumah sakit terdekat.

"Dalam kasus serius, terdapat dokter pribadi atau rumah sakit khusus yang menangani Covid-19 bagi WNA di Teheran. Hal tersebut yang akan dilakukan KBRI Teheran."

"Tak hanya di Teheran, setiap WNI di berbagai kota juga mendapat arahan dari pihak kampus atau otoritas kesehatan setempat jika terdapat gejala penularan Covid-19 di lingkungan mereka," terang Octaviano.

Sejak virus corona merebak di Iran, KBRI Teheran menyusun Rencana Kontijensi dan Protap terkait yang memudahkan pola kerja diplomat, dengan mengutamakan aspek perlindungan WNI.

Baca juga: KBRI Tehran Rilis Imbauan untuk WNI di Iran Terkait Virus Corona

Octaviano menguraikan, rencana Kontijensi dan Protap terkait sudah disusun sejak beberapa waktu yang lalu karena adanya berbagai ancaman keamanan di Iran, dan di kawasan yang membutuhkan kesiapan untuk menghadapi situasi terburuk.

"Hingga saat ini jam kerja dan pelayanan kekonsuleran di KBRI Teheran tidak mengalami perubahan. Kami mengamati perkembangan penyebaran Covid-19 dengan mencermati keterangan pemerintah setiap hari dan melakukan pengecekan di lapangan," imbuhnya.

Di awal terjangkitnya virus corona di kota Qom, KBRI Teheran berupaya meyakinkan WNI di Iran bahwa merebaknya virus Covid-19 bukan hoaks.

Langkah ini ditunjukkan dengan distribusi langsung masker dan disinfektan bagi WNI di Qom, pada saat terjadi kelangkaan di awal penyebaran.

Baca juga: Timbunan Alat Medis Ditemukan di Iran, Ketika Rumah Sakit Terkendala Suplai Alat Medis

Upaya lainnya yang telah digalakan adalah menjaga komunikasi dengan para WNI melalui telepon seluler masing-masing, lalu menjaga sterilitas KBRI dengan mengecek kondisi kesehatan semua orang yang datang ke KBRI.

KBRI Teheran juga memastikan stok yang cukup untuk perangkat medis standar guna diberikan kepada WNI yg memerlukan, dan berkomunikasi setiap hari dengan pusat untuk koordinasi upaya perlindungan WNI.

"Saat ini seluruh jajaran KBRI Teheran siap untuk bertemu setiap saat guna memutakhirkan data terkini." pungkasnya.

Baca juga: Penderita Virus Corona di Arab Saudi Tak Mengaku Baru Kembali dari Iran

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com