Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Infeksi Virus Corona di Korea Selatan Dekati Angka 1.000 Orang

Kompas.com - 25/02/2020, 17:58 WIB
Aditya Jaya Iswara,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Sumber AFP

SEOUL, KOMPAS.com - Virus corona Covid-19 di Korea Selatan menyebar sangat cepat. Selasa (25/2/2020), total infeksi yang dilaporkan hampir mendekati 1.000 orang.

Kabar tersebut terjadi setelah Presiden Moon Jae-in mengunjungi pusat penyebaran, dan menuturkan situasi negaranya "sangat mencekam".

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea atau KCDC mengonfirmasi terdapat 144 kasus infeksi baru.

Angka ini membuat jumlah infeksi virus corona di negara tersebut bertambah jadi 977 kasus, yang merupakan angka tertinggi di luar China.

Akibatnya, sejumlah acara dan pertandingan olahraga harus ditunda di negara ekonomi terbesar ke-12 sedunia ini. Mulai dari konser K-Pop sampai sepak mula (kickoff) musim baru K-League, semua ditunda.

Baca juga: Korea Selatan Darurat Virus Corona, Jadwal Rilis Sejumlah Film Ditunda

Kemudian Liga Basket Korea akan dimainkan tanpa penonton sampai situasi membaik. Sesi parlemen dan kejuaraan dunia tenis meja juga harus diundur penyelenggaraannya.

Sesi parlemen sedianya digelar hari ini (25/2/2020), dan langsung ditunda setelah dikonfirmasi ada peserta rapat minggu lalu yang mengidap virus corona.

Maskapai penerbangan Korean Air ikut melaporkan ada seorang awak kabinnya yang positif virus dengan nama resmi SARS-Cov-2 itu, tapi tidak memberikan penjelasan lebih lanjut.

Lebih dari 80 persen infeksi virus corona dilaporkan terjadi di Daegu, kota terbesar ke-4 di Korea Selatan.

Baca juga: Berjibaku Lawan Virus Corona, Iran Juga Berjuang Bangkit dari Gempa

"Situasinya sangat mencekam," ungkap Presiden Moon Jae-in saat berkunjung ke Daegu, sembari mengenakan seragam pejabat darurat pemerintah, dan menekankan Pemerintah Korea Selatan akan memberi bantuan sepenuhnya.

"Kita akan menang lawan virus ini," tambahnya.

Jalanan di Daegu kini lowong, padahal populasi di kota tersebut mencapai 2,5 juta penduduk. Meski demikian, terlihat antrean panjang orang-orang yang berburu masker di beberapa toko.

Pemerintah Korea Selatan menekankan ke para warganya untuk ekstra waspada, mengimbau masyarakat untuk tetap di rumah jika mengalami gejala demam atau gangguan pernapasan.

Baca juga: Perangi Virus Corona, AS Berniat Anggarkan Rp 34 Triliun

Negara tetangga jaga jarak

Meningkatnya penyebaran virus corona di Korea Selatan secara cepat membuat negara-negara tetangga kini menjaga jarak.

Hong Kong mengumumkan mereka tidak mengizinkan kedatangan pengunjung dari Korea Selatan, kecuali warga negara mereka yang kembali.

Sementara itu Mongolia menghentikan penerbangan dari dan ke Korea Selatan mulai hari ini.

Baca juga: Wabah Meluas, Mengapa Virus Corona Covid-19 Belum Disebut Pandemi? Ini Kata WHO

Sebuah sekte keagamaan disinyalir jadi pusat penyebaran virus

AFP melaporkan ada tambahan tiga kematian akibat Covid-19 di Korea Selatan, yang membuat daftar korban meninggal bertambah jadi 10 orang.

Akan tetapi, penambahan tiga orang korban ini adalah jumlah harian terendah dalam empat hari terakhir.

Sebagian besar infeksi yang terjadi di negara tuan rumah Piala Dunia 2002 ini dikaitkan dengan Gereja Shincheonji.

Baca juga: Belum Ada Respons Pemerintah soal Outbreak Corona di Korsel, Anggota DPR: Pemerintah Hadapi Situasi Tak Mudah

Seorang wanita berusia 61 tahun dilaporkan mengalami gejala demam pada 10 Februari lalu, setelah empat kali menghadiri kegiatan gereja.

Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea, Jung Eun-kyeong, menyarankan para umat gereja untuk menahan diri keluar dari gereja "semaksimal mungkin".

Gereja Shincheonji sedang menerima banyak kritikan publik saat ini. Oleh karenanya, Lee Man-hee selaku pendiri gereja akan menyediakan daftar anggota gereja ke pemerintah Korea Selatan agar bisa dites virus corona.

Baca juga: Wabah Virus Corona di Korsel, Anggota DPR: Keselamatan WNI Harus Diprioritaskan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com