KOMPAS.com - Badan Kesehatan Dunia (WHO) belum menyebut virus corona Covid-19 sebagai pandemi, meskipun kekhawatiran terhadap virus ini terus meningkat.
Pasalnya, terjadi lonjakan yang cukup besar untuk wabah ini di luar China, seperti di Italia, Iran, dan Korea Selatan.
"Penggunaan kata pandemi saat ini tidak sesuai dengan faktanya. Tetapi justru dapat menimbulkan ketakutan," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, dalam sebuah pengarahan seperti dikutip dari The Guardian, Selasa (25/2/2020).
Menurut Tedros, wabah Covid-19 belum sampai ke kriteria untuk disebut sebagai pandemi.
"Yang kami lihat adalah epidemi di bagian-bagian yang berbeda di dunia, memiliki dampak berbeda dalam cara yang berbeda pula," tambah dia.
Mengutip CNN, ia mengungkapkan, penggunaan kata pandemi pada sebuah wabah didasarkan atas penilaian sebaran geografis virus, keparahan, dan dampak terhadap masyarakat.
Untuk saat ini, WHO belum melihat adanya kondisi tersebut pada Covid-19.
Meski demikian, ia menyebut adanya kemungkinan menyebut virus ini sebagai pandemi dalam waktu dekat apabila seluruh kriteria pandemi terjadi.
Baca juga: Update Situasi Terkini Wabah Virus Corona di 9 Negara Timur Tengah
Kata "pandemi" digunakan untuk menggambarkan sebuah penyakit serius yang menyebar dengan tidak terkontrol di dunia.
"Kami telah melihat adanya epidemi di China. Dan baru-baru ini, wabah besar terjadi di Korea Selatan, Iran, dan Italia. Jika wabah tersebut tidak dapat dikontrol, Covid-19 dapat disebut sebagai pandemi," kata Profesor Epidemi Penyakit Menular dari University of Edinburgh, Mark Woolhouse.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.