Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Chechnya Larang Musik Dansa yang Terlalu Cepat atau Lambat

Larangan tersebut, yang diumumkan awal pekan ini, berlaku untuk semua karya musik, vokal, dan koreografi yang tidak sesuai dengan tempo 80 hingga 116 detak per menit, kata pihak berwenang.

Meskipun masih belum jelas bagaimana undang-undang tersebut akan ditegakkan, langkah tersebut secara efektif melarang sebagian besar musik Barat dan internasional tampil di depan umum karena temponya yang lebih cepat.

Ini termasuk genre seperti trance, techno, samba, dan waltz.

Larangan tersebut dilaporkan menyusul pertemuan antara Menteri Kebudayaan Musa Dadayev dan seniman lokal dan regional.

Menurut laporan Moscow Times, Dadayev mengatakan bahwa keputusan tersebut bertujuan untuk menyelaraskan musik Chechnya dengan identitas budaya wilayah tersebut dan melestarikan warisan masyarakatnya.

“Meminjam budaya musik dari orang lain tidak dapat diterima,” kata Dadayev, dilansir dari Arab News.

Artis memiliki waktu hingga 1 Juni untuk menyesuaikan musik yang tidak memenuhi kriteria, atau musik tersebut tidak akan diizinkan untuk ditampilkan di depan umum.

Ironisnya, The Telegraph mencatat bahwa undang-undang baru tersebut juga secara tidak sengaja melarang lagu kebangsaan Rusia, yang biasanya diputar dengan kecepatan 76 BPM, serta “Victory Day”, sebuah lagu militer Rusia yang populer dengan kecepatan 126 BPM.

Sejak mengambil alih kekuasaan pada tahun 2007, pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov telah membatasi kebebasan sipil di wilayah konservatif yang mayoritas penduduknya Muslim atas nama tradisi dan norma budaya.

Terletak di Kaukasus Utara, wilayah semi-otonom ini telah menarik perhatian dalam beberapa tahun terakhir karena penganiayaan parah terhadap komunitas minoritas.

Ini melibatkan penghilangan paksa, pemenjaraan, penyiksaan, dan pembunuhan di luar proses hukum terhadap warga sipil berdasarkan persepsi orientasi seksual.

https://www.kompas.com/global/read/2024/04/11/153000670/chechnya-larang-musik-dansa-yang-terlalu-cepat-atau-lambat

Terkini Lainnya

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Global
13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

Global
Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Global
Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Global
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Global
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Global
2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

Global
AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

Global
Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Global
Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Global
China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

Global
Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Perancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Perancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Internasional
Rangkuman Hari Ke-813 Serangan Rusia ke Ukraina: Xi Jinping dan Putin Buat Kesepakatan | Zelensky Akui Situasi Sulit di Kharkiv 

Rangkuman Hari Ke-813 Serangan Rusia ke Ukraina: Xi Jinping dan Putin Buat Kesepakatan | Zelensky Akui Situasi Sulit di Kharkiv 

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke