Serangan Israel terhadap kelompok amal World Central Kitchen (WCK) itu menewaskan tujuh pekerja bantuan di bidang makanan yang dipimpin Andres.
Sang koki berujar, WCK—yang ia dirikan—sudah berkomunikasi jelas dengan militer Israel dan tentara Israel (IDF) mengetahui gerak-gerik pekerja bantuannya.
“Ini bukan sekadar situasi sial di mana ‘oops’ kami menjatuhkan bom di tempat yang salah,” kata Andres.
“Jaraknya sekitar 1,5, 1,8 kilometer, dengan konvoi kemanusiaan sangat jelas yang memiliki tanda-tanda di bagian atas, di atap, logo yang sangat berwarna-warni yang tentunya sangat kami banggakan. Sangat jelas siapa kami dan apa yang kami lakukan.”
Andres pun meminta penyelidikan atas insiden tersebut oleh Pemerintah Amerika Serikat (AS) dan negara asal setiap pekerja bantuan yang tewas.
"Mereka menargetkan kami di zona dekonflik, di wilayah yang dikuasai IDF. Mereka mengetahui tim kami sedang bergerak di jalan itu... dengan tiga mobil," ungkapnya.
Para pekerja bantuan tewas ketika konvoi mereka diserang tak lama setelah pembongkaran 100 ton makanan yang dibawa ke Gaza melalui laut.
Militer Israel menyatakan kesedihan mendalam atas insiden tersebut dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyebutnya tidak disengaja.
Andres menyebutkan, mungkin ada lebih dari tiga serangan terhadap konvoi bantuan itu. Dia menolak klaim Israel dan AS bahwa serangannya tidak disengaja.
https://www.kompas.com/global/read/2024/04/04/083426870/koki-pekerja-bantuan-ungkap-kronologi-israel-tembaki-timnya-di-gaza