Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Warga Gaza Kini Terjebak dalam Penggerebekan di Sekitar RS Al-Shifa

GAZA, KOMPAS.com - Warga Palestina saat ini banyak yang terjebak dalam penggerebekan oleh pasukan Israel di sekitar Rumah Sakit Al-Shifa.

Diketahui, pasukan Israel telah melancarkan serangannya di sekitar RS Al-Shifa pada Senin (18/3/2024). Pihak Israel mengklain bahwa tempat tersebut jadi kompleks persembunyian senior Hamas.

Sejak itu, menurut militer Israel, sekitar 150 milisi Palestina telah terbunuh dan ratusan lainnya ditangkap atau diinterogasi.

Dan setelah lima hari, pasukan Israel tidak menunjukkan tanda-tanda akan mundur dari wilayah tersebut.

"Semua orang takut dieksekusi atau ditangkap," kata Mohammed (59) yang tinggal sekitar 500 meter dari RS Al-Shifa.

"Saya merasa Gaza menjadi lebih buruk daripada api neraka," tutur dia, dikutip dari AFP pada Sabtu (23/3/2024).

Ia menuturkan telah melihat banyak mayat di Jalan Al-Shifa dan tank-tank menghalangi jalan menuju rumah sakit. "Saya juga melihat kebakaran di sebuah rumah di sebelah Al-Shifa," imbuh dia.

Daerah sekitarnya, lingkungan Al-Rimal dan kamp pengungsi Al-Shati, seperti “kota hantu”, dengan hanya sedikit penduduk yang tersisa.

Banyak warga Palestina di wilayah utara, tempat Kota Gaza berada, mengungsi ke selatan pada awal perang yang dimulai pada 7 Oktober dengan serangan Hamas terhadap Israel selatan.

Serangan terbaru terhadap Al-Shifa itu menyusul operasi militer pada November yang memicu kemarahan internasional.

Rekaman AFP menunjukkan orang-orang yang mengungsi ke selatan di sepanjang pantai Gaza untuk menghindari serangan rumah sakit pada hari Kamis.

Mahmoud Abu Amra (50) yang tinggal di Al-Rimal, mengatakan pasukan Israel memaksa perempuan dan anak-anak pergi ke barat menuju jalan Al-Rashid di pantai, dan kemudian ke selatan Jalur Gaza.

Menurut PBB, warga yang masih tinggal di wilayah utara dan berjumlah sekitar 300.000 orang itu menghadapi kondisi yang mengerikan dan kekurangan pasokan bahan pokok yang melumpuhkan.

Pada hari Jumat dini hari, Abu Amra mengatakan dia melihat pasukan Israel menyerbu rumah-rumah dan bangunan tempat tinggal di barat Kota Gaza.

"Pasukan ini mengevakuasi seluruh warga dari rumah mereka, dan memaksa semua pria berusia di atas 16 tahun untuk menanggalkan pakaian mereka kecuali pakaian dalam mereka," katanya.

"Mereka mengikat, memukuli dengan popor senapan, menghina dan membawa warga ke sekolah dekat rumah sakit Al-Shifa untuk diinterogasi dan ditahan," terang dia.

Israel menegaskan bahwa tindakannya sesuai dengan hukum internasional.

Militer Israel mengatakan kepada AFP bahwa para warga yang dicurigai kelompok milisi harus melepas pakaian mereka untuk memastikan bahwa mereka tidak menyembunyikan rompi peledak atau persenjataan lainnya.

"Para tahanan diberikan kembali pakaian mereka jika memungkinkan," tambahnya.

Israel telah lama mengatakan bahwa kompleks Al-Shifa yang luas, tempat para pengungsi Palestina berlindung bersama pasien dan staf, berada di atas pusat komando bawah tanah kelompok Hamas.

Namun kelompok Hamas membantah menggunakan rumah sakit itu untuk tujuan militer.

Tentara Israel mengatakan pada hari Jumat bahwa pasukannya terus melakukan aktivitas operasional yang tepat di area Rumah Sakit Al-Shifa sambil mencegah kerugian terhadap warga sipil, pasien, tim medis dan peralatan medis.

https://www.kompas.com/global/read/2024/03/23/121725070/warga-gaza-kini-terjebak-dalam-penggerebekan-di-sekitar-rs-al-shifa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke