Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Skandal Aplikasi Pornografi "Deepfake" Guncang Kota Kecil Spanyol dan AS

"Ibu," kata putrinya. "Saya ingin menunjukkan sesuatu kepada ibu."

Gadis berusia 14 tahun itu membuka ponselnya dan menunjukkan gambar dirinya yang eksplisit. 

"Sangat mengejutkan ketika Anda melihatnya," kata Adib, seorang dokter kandungan di kota Almendralejo, Spanyol selatan dan ibu dari empat anak perempuan. "Gambar itu benar-benar realistis ... Jika saya tidak mengenal tubuh putri saya, saya akan mengira gambar itu nyata."

Yang dimaksud dengan gambar itu adalah deepfake, salah satu dari lusinan gambar telanjang siswi sekolah di Almendralejo yang dibuat kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

Deepfake tersebut telah beredar di kota itu selama berminggu-minggu di grup WhatsApp yang dibuat oleh anak-anak sekolah lainnya.

Laporan dari Guardian menyebut beberapa anak perempuan yang gambarnya disebarkan menolak untuk pergi ke sekolah, mengalami serangan panik, diperas, dan diintimidasi di depan umum. 

"Kekhawatiran saya adalah gambar-gambar ini telah sampai ke situs-situs pornografi yang masih belum kami ketahui," kata Adib.

Jaksa penuntut sedang mempertimbangkan dakwaan terhadap beberapa anak, yang membuat gambar-gambar tersebut menggunakan aplikasi yang diunduh dari internet. 

Namun, mereka tidak dapat mengidentifikasi orang-orang yang mengembangkan aplikasi tersebut, yang menurut para jaksa berbasis di suatu tempat di Eropa timur.

Insiden di Spanyol ini menjadi berita global tahun lalu dan menjadikan Almendralejo, sebuah kota kecil dengan gereja-gereja tua di dekat perbatasan Portugis bergelojak.

Serangkaian gambar ini seperti peringatan dari masa depan, dimana perangkat AI memungkinkan siapa pun untuk menghasilkan gambar yang sangat realistis dengan beberapa kali klik.

Namun, meskipun deepfake dari bintang pop seperti Taylor Swift telah menarik banyak perhatian, gambar-gambar tersebut sepertinya jadi puncak gunung es dari gambar-gambar non-konsensual yang berkembang di internet dan tidak dapat dihentikan polisi.

Ribuan mil jauhnya di sekolah menengah atas Westfield di New Jersey, AS, sebuah kasus yang sangat mirip terjadi. Banyak anak perempuan yang menjadi sasaran gambar-gambar eksplisit yang dibuat para siswa di kelas mereka. 

Insiden di New Jersey ini telah memicu gugatan perdata dan membantu mendorong upaya bipartisan di Kongres AS untuk melarang pembuatan dan penyebaran gambar deepfake yang tidak sesuai dengan persetujuan.

Yang menjadi pusat dari kedua insiden di Spanyol dan New Jersey adalah aplikasi yang sama, yaitu ClothOff.

Apa Itu ClothOff?

Dalam setahun sejak aplikasi ini diluncurkan, orang-orang yang menjalankan ClothOff dengan hati-hati menjaga anonimitas mereka, mendistorsi identitas mereka secara digital untuk menjawab pertanyaan media.

Dalam satu kasus, mereka menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk membuat seseorang yang sepenuhnya palsu yang mereka klaim sebagai CEO mereka.

Namun, sebuah investigasi selama enam bulan, yang dilakukan untuk serial podcast Guardian yang berjudul Black Box, mengungkap nama-nama beberapa orang yang pernah bekerja untuk ClothOff atau yang menurut investigasi terkait dengan aplikasi tersebut.

Jejak mereka mengarah ke Belarus dan Rusia, melewati bisnis yang terdaftar di Eropa dan perusahaan samaran yang berbasis di jantung kota London.

ClothOff, yang situs webnya menerima lebih dari 4 juta kunjungan setiap bulannya, mengundang pengguna untuk, seperti slogan situsnya, membuka pakaian siapa pun menggunakan AI.

Aplikasi ini dapat diakses melalui ponsel pintar dengan mengeklik tombol yang mengonfirmasi bahwa pengguna berusia di atas 18 tahun, dan mengenakan biaya sekitar 8,50 poundsterling untuk 25 kredit.

Kredit tersebut digunakan untuk mengunggah foto-foto wanita atau gadis mana pun dan mengembalikan gambar yang sama dalam keadaan tanpa busana.

https://www.kompas.com/global/read/2024/03/01/160000370/skandal-aplikasi-pornografi-deepfake-guncang-kota-kecil-spanyol-dan-as

Terkini Lainnya

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke