Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Polisi Korea Selatan Gerebek Kantor Asosiasi Medis Terkait Aksi Mogok Dokter

SEOUL, KOMPAS.com - Polisi Korea Selatan menggerebak kantor Asosiasi Medis Korea (KMA) pada Jumat (1/3/2024) ketika pemerintah menghadapi aksi mogok kerja dokter yang telah menyebabkan kekacauan di rumah sakit.

Diketahui, hampir 10.000 dokter junior atau sekitar 80 persen dari tenaga kerja peserta pelatihan meninggalkan pekerjaannya pada minggu lalu.

Mereka memprotes rencana pemerintah untuk meningkatkan penerimaan sekolah kedokteran secara signifikan untuk mengatasi kekurangan tenaga medis.

Pemerintah telah menetapkan batas waktu pada hari Kamis bagi petugas medis untuk kembali bekerja atau menghadapi konsekuensi hukum, termasuk penangguhan izin medis dan penangkapan.

"Kini tidak ada data resmi mengenai jumlah dokter yang kembali setelah batas waktu tersebut," kata Kementerian Kesehatan Korsel kepada AFP.

Tetapi kantor berita Korea Selatan Yonhap mengatakan sebagian besar dokter yang melakukan mogok kerja tetap tidak bertugas pada hari Jumat.

Penghentian kerja massal telah berdampak buruk pada rumah sakit, sehingga mendorong pemerintah untuk meningkatkan kewaspadaan kesehatan masyarakat ke tingkat tertinggi.

Sekitar setengah dari operasi yang dijadwalkan di 15 rumah sakit besar telah dibatalkan sejak minggu lalu.

Berdasarkan hukum Korea Selatan, dokter dilarang melakukan mogok kerja.

Awal pekan ini, pemerintah meminta polisi menyelidiki orang-orang yang terkait dengan penghentian tersebut.

Sementara itu, Polisi Seoul mengonfirmasi bahwa mereka menggerebek Asosiasi Medis Korea (KMA) pada hari Jumat ini.

Menanggapi tenggat waktu yang ditetapkan pada hari Kamis kemarin dan dimulainya penyelidikan polisi, KMA mengecam pemerintah karena melakukan taktik intimidasi dan menuduh pemerintah mengubah negara tersebut menjadi negara totaliter.

Namun, pemerintah menyatakan sedang berusaha mengatasi salah satu rasio dokter per penduduk yang paling rendah di antara negara-negara maju.

Mereka mendorong untuk menerima 2.000 siswa lagi ke sekolah kedokteran setiap tahunnya mulai tahun depan.

Para dokter mengatakan rencana tersebut akan merugikan kualitas layanan dan pendidikan kedokteran, namun para pendukungnya mengatakan para petugas medis terutama khawatir bahwa perubahan tersebut dapat mengikis gaji dan status sosial mereka.

KMA mengatakan para anggotanya akan mengadakan demonstrasi di Seoul pada hari Minggu, dan laporan lokal mengatakan sekitar 25.000 orang diperkirakan akan bergabung.

https://www.kompas.com/global/read/2024/03/01/132700170/polisi-korea-selatan-gerebek-kantor-asosiasi-medis-terkait-aksi-mogok

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke