Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Korban Tewas di Gaza Dekati 29.000 Orang, Cukuplah Sudah...

JALUR GAZA, KOMPAS.com - Jumlah korban tewas di Gaza akibat serangan Israel mendekati angka 29.000 orang pada Minggu (18/2/2024).

Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan jumlah orang yang terbunuh akibat serangan Israel telah meningkat menjadi 28.985 orang sejak 7 Oktober lalu.

Sementara, jumlah korban terluka mencapai 68.883 orang.

"Pendudukan Israel melakukan 13 pembantaian terhadap keluarga Gaza, menyebabkan 127 orang tewas dan 205 orang terluka selama 24 jam terakhir," kata Kementerian itu via Telegram.

Sebagaimana dikutip dari Al Jazeera, Kementerian Kesehatan di Gaza menambahkan, bahwa pasukan Israel telah mencegah kru ambulans dan pertahanan sipil menjangkau beberapa orang yang terluka dan orang-orang yang berada di bawah reruntuhan.

Seruan gencatan senjata di Gaza

Sejumlah pihak telah menuntut terwujudnya gencatan di Gaza agar tak menambah jumlah korban jiwa.

Raja Yordania Abdullah II misalnya. Saat melakukan pembicaraan dengan Presiden AS Joe Biden pada awal pekan ini, ia telah menyerukan gencatan senjata penuh di Gaza Palestina.

Sekjen WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, pekan ini juga telah mengulangi seruannya agar Israel dan Hamas memberlakukan gencatan senjata di Gaza, ketika pasukan Israel menyerang Rafah.

Sementara yang terbaru, puluhan ribu demonstran pro-Palestina telah berunjuk rasa di London, Inggris, pada Sabtu (17/2/2024), termasuk menuntut "gencatan senjata sekarang juga" dan "bebaskan Palestina".

Mereka berkumpul di Park Lane di pusat ibu kota Inggris.

"Orang-orang sangat, sangat prihatin bahwa akan ada bencana yang menumpuk di atas bencana yang sudah ada di Rafah Gaza," kata John Rees, dari Stop the War Coalition, kepada AFP.

"Yang saya harapkan adalah kita dapat mencegah tragedi ini menjadi permanen," tambahnya.

Pawai pro-Palestina telah menjadi acara rutin setiap Sabtu di London sejak Israel melancarkan serangan militernya terhadap serangan Hamas yang belum pernah terjadi sebelumnya pada tanggal 7 Oktober.

Pada protes kali ini, polisi London dilaporkan melakukan 12 penangkapan atas dugaan pelanggaran, termasuk menghasut kebencian rasial dan menyerang petugas gawat darurat.

Kepolisian Metropolitan London mengatakan 12 orang telah ditangkap, termasuk dua orang karena menunjukkan plakat anti-Semit.

"Seorang pria terlihat di tengah kerumunan dengan plakat anti-Semit. Ketika petugas masuk untuk menangkapnya, mereka diserang, mengakibatkan enam orang ditangkap," kepolisian memposting di X.

Dua orang lainnya ditangkap karena menolak melepas penutup wajah ketika diminta untuk melakukannya, sementara satu orang lainnya ditangkap karena dicurigai mendukung organisasi terlarang terkait dengan plakat.

https://www.kompas.com/global/read/2024/02/18/173801570/korban-tewas-di-gaza-dekati-29000-orang-cukuplah-sudah

Terkini Lainnya

Israel: 4 Jenazah Sandera Diambil dari Terowongan Gaza

Israel: 4 Jenazah Sandera Diambil dari Terowongan Gaza

Global
Polandia Tangkap 9 Orang yang Diduga Bantu Rencana Sabotase Rusia

Polandia Tangkap 9 Orang yang Diduga Bantu Rencana Sabotase Rusia

Global
Ikut Pelatihan, 1 Tentara Korea Selatan Tewas akibat Ledakan Granat

Ikut Pelatihan, 1 Tentara Korea Selatan Tewas akibat Ledakan Granat

Global
Hasil Penyelidikan Awal Ungkap Helikopter Presiden Iran Tak Punya Transponder

Hasil Penyelidikan Awal Ungkap Helikopter Presiden Iran Tak Punya Transponder

Global
Ebrahim Raisi Meninggal, Iran Akan Adakan Pemilihan Presiden pada 28 Juni

Ebrahim Raisi Meninggal, Iran Akan Adakan Pemilihan Presiden pada 28 Juni

Global
Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Internasional
Pemakaman Presiden Iran Akan Diadakan pada Kamis 23 Mei, Berikut Prosesinya

Pemakaman Presiden Iran Akan Diadakan pada Kamis 23 Mei, Berikut Prosesinya

Global
Rangkuman Hari Ke-817 Serangan Rusia ke Ukraina: 29 Drone Dijatuhkan | Penembakan Rusia Tewaskan 2 Orang

Rangkuman Hari Ke-817 Serangan Rusia ke Ukraina: 29 Drone Dijatuhkan | Penembakan Rusia Tewaskan 2 Orang

Global
Di Iran, Meninggalnya Presiden Disambut Duka dan Perayaan Terselubung

Di Iran, Meninggalnya Presiden Disambut Duka dan Perayaan Terselubung

Global
Israel-Hamas Tolak Rencana ICC untuk Menangkap Para Pemimpinnya

Israel-Hamas Tolak Rencana ICC untuk Menangkap Para Pemimpinnya

Global
Tsai Ing-wen, Mantan Presiden Taiwan yang Dicintai Rakyat

Tsai Ing-wen, Mantan Presiden Taiwan yang Dicintai Rakyat

Internasional
Sebelum Ebrahim Raisi, Ini Deretan Pemimpin Lain yang Tewas dalam Drama Penerbangan

Sebelum Ebrahim Raisi, Ini Deretan Pemimpin Lain yang Tewas dalam Drama Penerbangan

Global
Joe Biden Kecam ICC karena Berupaya Menangkap PM Israel

Joe Biden Kecam ICC karena Berupaya Menangkap PM Israel

Global
[POPULER GLOBAL] Presiden Iran Meninggal Kecelakaan | Kronologi Penemuan Helikopter Raisi

[POPULER GLOBAL] Presiden Iran Meninggal Kecelakaan | Kronologi Penemuan Helikopter Raisi

Global
China: Dinamika Politik Taiwan Tak Akan Ubah Kebijakan 'Satu China'

China: Dinamika Politik Taiwan Tak Akan Ubah Kebijakan "Satu China"

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke