Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rangkuman Hari Ke-706 Serangan Rusia ke Ukraina: Kemenhan Rusia Kena Serangan Siber | Kara-Murza Dipindahkan

KYIV, KOMPAS.com - Masih ada beberapa hal baru yang terjadi mewarnai perang Rusia-Ukraina hari ke-706 pada Selasa (30/1/2024).

Ini termasuk, Ukraina mengeklaim telah berhasil melakukan serangan siber yang melumpuhkan server milik Kementerian Pertahanan Rusia, sehingga mengganggu komunikasi unit militer mereka.

Sementara itu, politisi oposisi Rusia Vladimir Kara-Murza, yang dipenjara selama 25 tahun karena berbicara menentang konflik di Ukraina, telah dipindahkan ke sel isolasi selama empat bulan.

Untuk lebih lengkapnya, berikut rangkuman serangan Rusia ke Ukraina hari ke-706 yang dapat Anda simak:

Rusia jatuhkan 21 drone Ukraina

Kementerian Pertahanan Rusia pada Selasa mengatakan, sistem pertahanan udara Rusia menembak jatuh 21 drone Ukraina di wilayah Rusia dan semenanjung Crimea.

Hal itu terjadi ketika Ukrain meningkatkan serangan udara lintas batas.

“Pertahanan udara yang bertugas menghancurkan dan mencegat 21 kendaraan udara tak berawak Ukraina,” kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita Rusia, Ria Novosti.

Kara-Murza dipindahkan ke sel isolasi

Politisi oposisi Rusia Vladimir Kara-Murza, yang dipenjara selama 25 tahun karena berbicara menentang konflik di Ukraina, telah dipindahkan ke sel isolasi selama empat bulan.

Kara-Murza adalah seorang warga negara ganda Rusia dan Inggris yang kesehatannya diketahui memburuk di penjara Siberia.

Ia menjalani hukuman terlama dari semua pengkritik Presiden Vladimir Putin yang dipenjara.

Pengacaranya, Maria Eismont, pada Selasa mengatakan kepada surat kabar berbahasa Rusia Novaya Gazeta, bahwa Kara-Murza dipindahkan ke penjara di kota Omsk di Siberia pada tanggal 26 Januari dan dimasukkan ke sel isolasi.

Eismont mengatakan dirinya telah diberitahu tentang tindakan tersebut melalui surat dari Kara-Murza.

Ukraina: 3 orang tewas dalam serangan dan penembakan

Angkatan Udara Ukraina pada Selasa mengatakan, serangan terbaru Rusia pada Senin (29/1/2024) malam terhadap infrastruktur militer dan energi di Ukraina menewaskan dua orang, sementara penembakan di garis depan menyebabkan satu orang lagi tewas.

Sementara itu, tentara Moskwa mengatakan pertahanan udaranya menjatuhkan 21 drone Ukraina di wilayah Rusia dan semenanjung Crimea yang dianeksasi, ketika Kyiv meningkatkan serangan udara lintas batas.

Ukraina mengatakan, pasukan Rusia telah meluncurkan dua rudal dan 35 drone penyerang di seluruh Ukraina dan 20 kendaraan udara tak berawak (UAV) telah melewati sistem pertahanan udara.

“Musuh mengarahkan beberapa serangan UAV di sepanjang wilayah garis depan, mencoba menyerang infrastruktur bahan bakar dan energi, serta fasilitas sipil dan militer di dekat garis depan dan perbatasan negara dengan Rusia,” kata Angkatan Udara Ukraina dalam sebuah pernyataan, dikutip dari AFP.

Rusia tuntut 2 remaja atas sabotase kereta api

Dua remaja yang membakar kotak peralatan di pinggir kereta api di Moskwa telah didakwa melakukan sabotase untuk Ukraina, kata penyelidik Rusia pada Selasa.

Insiden ini adalah yang terbaru dalam serangkaian kebakaran dan penggelinciran yang mencurigakan di jaringan kereta api Rusia yang menurut Moskwa dilakukan oleh Kyiv dan para pendukungnya.

“Dua tersangka diidentifikasi dan ditahan di rumah mereka di kota Dolgoprudny dekat Moskwa. Mereka ternyata adalah remaja berusia 17 tahun,” kata polisi kepada kantor berita TASS.

Menurut penyelidik, seorang pendukung Ukraina menghubungi salah satu remaja tersebut secara online dan membujuknya untuk melakukan serangan tersebut dengan bayaran sekitar Rp 2,3 juta.

PM Polandia: UE akan mengakhiri kebuntuan bantuan Ukraina dengan atau tanpa Orban

Perdana Menteri Polandia Donald Tusk pada Selasa menegaskan bahwa UE akan menemukan cara untuk memberikan bantuan kepada Ukraina dengan atau tanpa persetujuan Hongaria.

Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban, yang mempertahankan hubungan dekat dengan Kremlin setelah invasi Rusia ke Ukraina, pada Desember lalu memveto bantuan UE sebesar 50 miliar euro untuk Ukraina.

UE diketahui akan mengadakan KTT khusus pada Kamis (1/2/2024) untuk mencari solusi atas kebuntuan tersebut ketika perang mendekati ulang tahunnya yang kedua.

“Bagaimanapun, kami akan menemukan solusi, dengan atau tanpa Orban, untuk mendukung Ukraina,” kata Tusk kepada wartawan.

Macron: Eropa harus terorganisir jika AS berhenti kirim bantuan ke Ukraina

Presiden Perancis Emmanuel Macron pada Selasa meminta negara-negara Eropa untuk mendukung Ukraina dalam jangka panjang dan bersiap jika AS memutuskan untuk berhenti mendukung negara yang dilanda perang tersebut.

Bantuan AS senilai puluhan miliar dolar telah dikirim ke Ukraina sejak invasi Rusia pada Februari 2022, namun anggota parlemen dari Partai Republik semakin enggan untuk terus mendukung Kyiv.

Mereka mengatakan bahwa negara tersebut tidak memiliki tujuan akhir yang jelas seiring dengan berlanjutnya pertempuran.

“Kita harus mengatur diri sedemikian rupa sehingga jika Amerika Serikat mengambil keputusan berdaulat untuk menghentikan atau mengurangi bantuan ini, hal ini tidak akan berdampak apa pun di lapangan," katanya kepada wartawan di Stockholm, didampingi Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson.

Orban: Ukraina adalah masalah serius bagi Eropa

Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban pada Selasa kembali memperingatkan bahwa integrasi Ukraina dapat menimbulkan “masalah serius” bagi Eropa bahkan tanpa perang, dua hari menjelang KTT penting di Brussels.

Dalam sebuah wawancara dengan mingguan Prancis Le Point, Orban mengatakan, protes petani baru-baru ini di seluruh Eropa menunjukkan sejauh mana Ukraina merupakan masalah serius bagi Eropa, terlepas dari perang yang terjadi.

Para petani marah dengan meningkatnya biaya produksi dan peraturan lingkungan hidup, serta persaingan tidak sehat dari sereal dan ayam Ukraina.

“Kita harus sangat berhati-hati karena Ukraina adalah negara yang sangat besar,” kata Orban.

Ia menambahkan bahwa hubungan yang lebih erat akan mempunyai dampak yang sangat besar dan membawa bencana terhadap perekonomian Eropa, khususnya di sektor pertanian.

Ukraina klaim serangan siber terhadap Kementerian Pertahanan Rusia

Ukraina pada Selasa mengatakan, telah berhasil melakukan serangan siber yang melumpuhkan server yang digunakan oleh kementerian pertahanan Rusia, sehingga mengganggu komunikasi unit militer untuk sementara waktu.

“Akibat serangan siber tersebut, pertukaran informasi antara unit Kementerian Pertahanan Federasi Rusia, yang menggunakan server terindikasi berlokasi di Moskwa, terhenti,” kata unit Intelijen Militer GUR Ukraina dalam sebuah pernyataan.

Mereka menambahkan, bahwa serangan siber itu “berkelanjutan”.

https://www.kompas.com/global/read/2024/01/31/115226770/rangkuman-hari-ke-706-serangan-rusia-ke-ukraina-kemenhan-rusia-kena

Terkini Lainnya

Taiwan Deteksi 45 Pesawat China Terbang Dekati Wilayahnya, Terbanyak Sejauh Ini

Taiwan Deteksi 45 Pesawat China Terbang Dekati Wilayahnya, Terbanyak Sejauh Ini

Global
AS Siap Kirim Senjata Lagi ke Israel, Kali Ini Senilai Rp 16,1 Triliun

AS Siap Kirim Senjata Lagi ke Israel, Kali Ini Senilai Rp 16,1 Triliun

Global
Dituding Israel Tak Izinkan Bantuan Masuk ke Gaza, Mesir: Kalian Putar Balikkan Fakta 

Dituding Israel Tak Izinkan Bantuan Masuk ke Gaza, Mesir: Kalian Putar Balikkan Fakta 

Global
Bebas Visa ke Korea Selatan, Mengapa Tak Kunjung Terwujud?

Bebas Visa ke Korea Selatan, Mengapa Tak Kunjung Terwujud?

Global
PBB: 56 Persen Korban Tewas di Gaza adalah Perempuan dan Anak-anak

PBB: 56 Persen Korban Tewas di Gaza adalah Perempuan dan Anak-anak

Global
[POPULER GLOBAL] Warga Israel Rusak Bantuan untuk Gaza | Jet Israel Bom Kamp Pengungsi Nuseirat

[POPULER GLOBAL] Warga Israel Rusak Bantuan untuk Gaza | Jet Israel Bom Kamp Pengungsi Nuseirat

Global
Erdogan: Lebih dari 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turkiye

Erdogan: Lebih dari 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turkiye

Global
Pemerintah Arab: Ibadah Haji Tanpa Izin akan Ditahan dan Kena Sanksi

Pemerintah Arab: Ibadah Haji Tanpa Izin akan Ditahan dan Kena Sanksi

Global
Tank Israel Terus Bergerak ke Rafah, Warga Sipil Kembali Mengungsi

Tank Israel Terus Bergerak ke Rafah, Warga Sipil Kembali Mengungsi

Global
Pengadilan Tinggi PBB Bakal Gelar Sidang Terkait Serangan di Rafah

Pengadilan Tinggi PBB Bakal Gelar Sidang Terkait Serangan di Rafah

Global
Seperti Ini 5 Tahun Persahabatan Putin dan Xi Jinping

Seperti Ini 5 Tahun Persahabatan Putin dan Xi Jinping

Global
Lebanon Cemas di Tengah Meningkatnya Ketegangan Hezbollah-Israel

Lebanon Cemas di Tengah Meningkatnya Ketegangan Hezbollah-Israel

Internasional
Meninju Buaya demi Selamatkan Saudara, Wanita Ini Terima Penghargaan Keberanian Raja Inggris

Meninju Buaya demi Selamatkan Saudara, Wanita Ini Terima Penghargaan Keberanian Raja Inggris

Global
Skandal Mantan Pengacara Militer Bocorkan Dokumen Perang Afghanistan

Skandal Mantan Pengacara Militer Bocorkan Dokumen Perang Afghanistan

Global
Israel: Kendaraan PBB Kena Serangan karena di Zona Tempur Rafah

Israel: Kendaraan PBB Kena Serangan karena di Zona Tempur Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke