Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Filipina Mengaku Kapalnya Ditabrak Kapal China di Laut China Selatan

Juru bicara penjaga pantai Laut Filipina Barat yaitu Jay Tarriela di platform media sosial X (sebelumnya bernama Twitter) mengeklaim, kapal China juga menembakkan meriam air ke tiga kapal Filipina sehingga menyebabkan kerusakan mesin serius di salah satu kapal.

Insiden ini terjadi di dekat Second Thomas Shoal, Kepulauan Spratly, sehari setelah Filipina melontarkan tuduhan soal penggunaan meriam air.

Beberapa jam sebelum insiden terbaru, sekitar 100 nelayan Filipina berlayar melewat Second Thomas Shoal dalam rangkaian acara Natal dan perjalanan ke pos terdepan yang terpencil.

Dikutip dari kantor berita AFP, Filipina dan China memiliki riwayat panjang insiden maritim di Laut China Selatan, yang merupakan jalur perdagangan senilai triliunan dollar setiap tahunnya.

Pengadilan Arbitrase Permanen yang berbasis di Den Haag pada 2016 memutuskan, klaim China atas perairan tersebut tidak memiliki dasar hukum dan pembangunan pulau-pulau buatan di perairan yang disengketakan adalah ilegal.

  • Filipina Tuding Penjaga Pantai China Tembakkan Meriam Air ke Kapal Mereka
  • 3 Nelayan Filipina Tewas Ditabrak Kapal di Laut China Selatan
  • Filipina Nekat Singkirkan Penghalang Karang di Laut Sengketa, China Merespons Pedas

Namun, Beijing menolak mengambil bagian dalam putusan itu dan mengabaikannya.

Vietnam, Malaysia, Brunei, dan Taiwan juga memiliki klaim masing-masing atas Laut China Selatan.

https://www.kompas.com/global/read/2023/12/11/093300370/filipina-mengaku-kapalnya-ditabrak-kapal-china-di-laut-china-selatan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke