Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Geert Wilders, Politisi Anti-Islam dan Anti-Uni Eropa, Berpotensi Jadi Perdana Menteri Belanda

Ini disampaikannya menyusul kemenangannya dalam pemilihan umum yang akan berdampak di Belanda dan sekitarnya.

Kemenangan Wilders seolah mengirimkan peringatan kepada partai-partai arus utama di seluruh Eropa menjelang pemilihan Parlemen Eropa bulan Juni mendatang, yang kemungkinan besar akan memperjuangkan isu-isu yang sama dengan pemilihan Belanda: imigrasi, biaya hidup dan perubahan iklim.

"Kami sudah muak dengan para politisi lama," kata seorang pemilih Wilders, Herman Borcher, di kota Enschede di bagian timur Belanda, dilansir dari Reuters.

Sebagai penggemar mantan Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban, Wilders secara terbuka anti-Islam dan anti-Uni Eropa.

Dia ingin Belanda menjadi apa yang disebutnya "kembali menjadi Belanda".

Namun, ide-idenya yang paling radikal dan khususnya rencana untuk mengeluarkan Belanda dari Uni Eropa atau melarang Al Quran, akan ditolak oleh partai-partai lain yang harus diajaknya bekerja sama untuk membentuk pemerintahan koalisi. Ini berarti ia harus berkompromi.

Hal itu tidak menghentikan para pendukung populis di seluruh benua untuk menyambut kemenangannya yang menunjukkan bahwa apa yang dinamakan Eropa Baru, mungkin saja akan terjadi.

Mengalahkan semua prediksi, Partai Kebebasan Wilders (PVV) memenangkan 37 kursi dari 150 kursi, jauh di depan 25 kursi untuk gabungan Partai Buruh/Hijau dan 24 kursi untuk Partai Rakyat konservatif untuk Kebebasan dan Demokrasi (VVD) yang dipimpin oleh Perdana Menteri Mark Rutte.

Pembicaraan koalisi diperkirakan akan memakan waktu berbulan-bulan.

"Saya akan sangat senang menjadi perdana menteri Belanda, tentu saja," kata Wilders kepada para anggota partai yang menyambutnya dengan sampanye dan kue, dan menambahkan bahwa ia bersedia untuk bernegosiasi.

"Kami sangat ingin melakukan hal itu, karena hal itu memberi kami banyak tanggung jawab, kemenangan besar pada pemilihan umum Belanda, dan kami benar-benar ingin mewujudkannya," tambahnya.

Wilders mengatakan bahwa ia mendukung referendum mengenai apakah Belanda harus keluar dari Uni Eropa.

"Namun hal pertama yang harus dilakukan adalah pembatasan yang signifikan terhadap suaka dan imigrasi," kata Wilders. "Kami tidak melakukan itu untuk diri kami sendiri, kami melakukannya untuk semua orang Belanda yang memilih kami".

https://www.kompas.com/global/read/2023/11/24/100000770/geert-wilders-politisi-anti-islam-dan-anti-uni-eropa-berpotensi-jadi

Terkini Lainnya

Ratusan Orang Kepung Gedung Putih, Teriakkan 'Bebaskan Palestina!'

Ratusan Orang Kepung Gedung Putih, Teriakkan "Bebaskan Palestina!"

Global
Saksi: Israel Tempatkan Tank-tank di Pusat Kota Rafah

Saksi: Israel Tempatkan Tank-tank di Pusat Kota Rafah

Global
Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Blokir Stasiun Kereta Api di Bologna Italia

Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Blokir Stasiun Kereta Api di Bologna Italia

Global
Jelang Pemilu, Calon Wali Kota di Meksiko Tewas Ditembak Saat Kampanye

Jelang Pemilu, Calon Wali Kota di Meksiko Tewas Ditembak Saat Kampanye

Global
Taliban Berupaya Segera Miliki Jalur Kereta Api

Taliban Berupaya Segera Miliki Jalur Kereta Api

Global
Ini Penjara Terkecil di Dunia yang Terdiri 2 Sel Tanpa Jendela

Ini Penjara Terkecil di Dunia yang Terdiri 2 Sel Tanpa Jendela

Global
Carlo Acutis, Remaja Italia yang Dijuluki 'Influencer Tuhan' Akan Jadi Santo Milenial Pertama

Carlo Acutis, Remaja Italia yang Dijuluki 'Influencer Tuhan' Akan Jadi Santo Milenial Pertama

Internasional
Setelah Tanah Longsor Papua Nugini, PBB Ingatkan Adanya Risiko Penyakit

Setelah Tanah Longsor Papua Nugini, PBB Ingatkan Adanya Risiko Penyakit

Global
Gunung Meletus di Islandia Muntahkan Lava Setinggi 50 Meter

Gunung Meletus di Islandia Muntahkan Lava Setinggi 50 Meter

Global
Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir, Persempit Gerakan Hamas

Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir, Persempit Gerakan Hamas

Global
Rangkuman Hari Ke-826 Serangan Rusia ke Ukraina: Polemik Larangan Senjata | Belarus Tangguhkan CFE

Rangkuman Hari Ke-826 Serangan Rusia ke Ukraina: Polemik Larangan Senjata | Belarus Tangguhkan CFE

Global
Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Global
Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Internasional
Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Global
[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke