Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kudeta Gabon Akhiri 55 Tahun Kekuasaan Keluarga Presiden Bongo

Bongo (64) mengambil alih kekuasaan dari ayahnya, Omar, yang meninggal pada 2009.

Kala itu Omar sudah memerintah Gabon selama 41 tahun, dan konon mengumpulkan banyak kekayaan selama berkuasa.

Dikutip dari kantor berita AFP, dengan demikian Gabon telah dipimpin keluarga Bongo selama 55 tahun dari 63 tahun berdirinya negara sejak merdeka dari Perancis pada 1960.

Kudeta Gabon terjadi beberapa saat setelah otoritas pemilu nasional menyatakan, Bongo memenangi masa jabatan ketiga dengan 64,27 persen suara.

Namun, oposisi utama Gabon yang dipimpin profesor universitas Albert Ondo Ossa--hanya meraih 30,77 persen suara--menuduh hasil pemilu pada Sabtu (26/8/2023) tersebut palsu.

Ia pun menuntut Bongo menyerahkan kekuasaan di negara Afrika tengah berpenduduk 2,3 juta jiwa itu tanpa pertumpahan darah.

Sebelum pemungutan suara ditutup, pemerintahan Bongo sempat memberlakukan jam malam dan membatasi akses internet secara nasional untuk mencegah penyebaran berita palsu dan peluang kerusuhan.

“Semua institusi republik dibubarkan: pemerintah, Senat, Majelis Nasional, dan Mahkamah Konstitusi,” kata seorang tentara di stasiun tv Gabon 24, seraya mengumumkan penutupan negara sampai pemberitahuan lebih lanjut.

Para pemimpin kudeta di Gabon kemudian menunjuk presiden transisi, yaitu Jenderal Brice Oligui Nguema yang merupakan kepala pengawal kepresidenan negara.

Adapun Bongo ditempatkan dalam tahanan rumah dan salah satu putranya ditangkap atas kasus pengkhianatan.

Sebelum kudeta Gabon, negara-negara lain yang mengalami perebutan kekuasaan antara lain Niger, Burkina Faso, Sudan, bahkan dua kali di Mali.

https://www.kompas.com/global/read/2023/08/31/130600470/kudeta-gabon-akhiri-55-tahun-kekuasaan-keluarga-presiden-bongo

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke