Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Langka, Jerapah Tanpa Corak Lahir di Kebun Binatang AS

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Seekor jerapah tanpa corak atau bintik-bintik lahir di Kebun Binatang Brights tiga pekan lalu pada Senin (31/7/2023). 

Kehadirannya pun menjadi perhatian utama di kebun binatan yang berada di Negara Bagian Tennessee, Amerika Serikat (AS) tersebut.

Jerapah itu digambarkan oleh Direktur Kebun Binatang Bright's, David Bright, sebagai hewan yang sangat langka.

Hewan yang dikenal sebagai jerapah reticulated ini kini tingginya mencapai enam kaki atau sekitar 1,82 meter.

Bright mengatakan, jerapah betina ini berwarna cokelat pekat indah, tanpa pola khas spesiesnya yang membantu menyamarkannya ketika berada di alam liar.

"Ini adalah jerapah pertama yang diketahui lahir tanpa corak sejak 1972 di Jepang," katanya, dikutip dari AFP.

Nama bayi jerapah tersebut belum dipilih dari daftar yang diusulkan oleh pengguna di halaman Facebook kebun binatang.

"Dia tumbuh dengan baik di bawah perawatan ibunya yang penuh perhatian dan staf ahli kebun binatang," kata Bright dalam sebuah pernyataan.

Dia berharap perhatian dari media akan kelahiran jerapah tanpa corak ini akan membantu meningkatkan kesadaran publik akan ancaman yang dihadapi jerapah liar.

Tony Bright, pendiri kebun binatang itu, mengatakan populasi jerapah liar tanpa disadari tergelincir menuju kepunahan.

"40 persen populasi jerapah liar hilang hanya dalam tiga dekade terakhir," ungkapnya.

https://www.kompas.com/global/read/2023/08/23/075912570/langka-jerapah-tanpa-corak-lahir-di-kebun-binatang-as

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke