Otoritas Terusan Suez (SCA) pada Sabtu (5/8/2023) mengatakan, tim penyelamat telah menemukan puing-puing bekas kecelakaan dan jalur perairan itu sedang dibersihkan.
Tim menyelamatkan enam dari tujuh awak dari kapal tunda yang tenggelam. Pencarian pun dilakukan untuk mencari anggota awak yang hilang.
Lalu lintas ke utara sempat terganggu tetapi kapal ke selatan tidak terpengaruh, lanjut SCA, dikutip dari kantor berita AFP.
Kapal satunya yang terlibat tabrakan adalah kapal tanker LPG Chinagas Legend berbendera Hong Kong, yang sedang dalam perjalanan dari Singapura ke Amerika Serikat.
Kapal sepanjang 230 meter itu membawa 52.000 ton bahan bakar gas cair.
Gangguan singkat akibat kapal mogok atau kandas beberapa kali terjadi di Terusan Suez, yang dilalui sekitar 10 persen perdagangan maritim global.
Pada Maret 2021, kapal peti kemas raksasa Ever Given menyebabkan Terusan Suez macet selama hampir seminggu usai tersangkut secara diagonal.
Gangguan itu menelan biaya penundaan pengiriman miliaran dollar AS, dan Mesir kehilangan 12 juta-15 juta dollar AS (Rp 182,26 miliar-227,83 miliar) untuk setiap hari penutupan.
Terusan Suez adalah sumber utama mata uang asing bagi Mesir yang kekurangan uang. Kanal ini menghasilkan 8 miliar dollar AS (Rp 121,5 triliun) untuk biaya transit pada 2022.
https://www.kompas.com/global/read/2023/08/06/162425370/tabrakan-2-kapal-di-terusan-suez-1-awak-hilang