Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kerusuhan Perancis Berlanjut, Penjarahan Meluas, 45.000 Polisi Dikerahkan

PARIS, KOMPAS.com - Kerusuhan Perancis berlanjut pada Jumat (30/6/2023) malam, buntut kemarahan warga atas tindakan polisi menembak mati remaja bernama Nahel M. (17) dalam penyetopan lalu lintas.

Penembakan tersebut terjadi pada Selasa (27/6/2023), dan sejak itu kerusuhan pecah di berbagai kota di Perancis.

Pada Jumat, Perancis dilaporkan harus mengerahkan 45.000 polisi yang didukung oleh kendaraan lapis baja ringan untuk menghadapi protes dengan kekerasan.

Unit polisi anti huru-hara dan pasukan keamanan lainnya juga disebar ke seluruh negeri untuk memadamkan kekerasan atas penembakan tersebut.

Aksi penjarahan

Meskipun ada penjagaan keamanan, penjarahan dilaporkan telah terjadi pada Jumat malam di kota Lyon, Marseille, dan Grenoble. Ada sekelompok perusuh dengan penutup kepala menjarah toko-toko.

Para pengunjuk rasa juga membakar mobil dan tempat sampah.

Pada kenyataannya, penjarahan juga terjadi pada Jumat siang di kota Strasbourg di bagian timur.

Dalam insiden ini, para perusuh menyasar Apple Store dan toko-toko lainnya.

Polisi tembakkan gas air mata

Sebagaimana diberitakan AFP, ketika menghadapi kerusuhan di Kota Marseille, polisi terpaksa menembakkan gas air mata ke kerumuman massa protes.

Itu terjadi setelah para pemuda melemparkan proyektil ke kendaraan polisi di distrik Vieux-Port, yang populer di kalangan wisatawan.

Wali Kota Marseille, Benoit Payan, meminta bala bantuan pasukan dengan mengatakan bahwa aksi penjarahan dan kekerasan tidak dapat diterima.

Menteri Dalam Negeri Perancis Gerald Darmanin pada Jumat mengatakan, sebanyak 270 orang yang ditangkap secara nasional buntut kerusuhan Perancis. Dari jumlah itu, 80 orang di antaranya ditangkap di Marseille.

Presiden Perancis Emmanuel Macron, setelah bergegas kembali dari KTT Uni Eropa untuk memimpin pertemuan krisis, mengecam eksploitasi yang tidak dapat diterima atas kematian seorang remaja di beberapa tempat.

https://www.kompas.com/global/read/2023/07/01/070200270/kerusuhan-perancis-berlanjut-penjarahan-meluas-45.000-polisi-dikerahkan

Terkini Lainnya

Hampir 100 Truk Bantuan Masuk Gaza lewat Dermaga AS

Hampir 100 Truk Bantuan Masuk Gaza lewat Dermaga AS

Global
Presiden Perancis dan Para Menteri Arab Bahas Pendirian Negara Palestina

Presiden Perancis dan Para Menteri Arab Bahas Pendirian Negara Palestina

Global
Usai Keputusan ICJ, Warga Palestina Ingin Tindakan, Bukan Kata-kata

Usai Keputusan ICJ, Warga Palestina Ingin Tindakan, Bukan Kata-kata

Global
[POPULER GLOBAL] Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah | Cerita Ayah Tak Mampu Beli iPhone bagi Putrinya

[POPULER GLOBAL] Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah | Cerita Ayah Tak Mampu Beli iPhone bagi Putrinya

Global
ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

Global
Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Global
Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Global
Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Global
Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Global
Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Global
Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Global
Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Internasional
Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Internasional
China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

Global
Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke