Di antara jutaan siswa sekolah menengah bermuka segar yang mengikuti gaokao pada Rabu (7/6/2023), penampilan Liang Shi menonjol tersendiri dengan rambut abu-abu dan wajahnya yang tua.
Kantor berita AFP melaporkan, Liang bukan orang bodoh. Dia bekerja keras meniti perusahaannya dari bawah, mulai bekerja kasar di lantai pabrik hingga sukses mendirikan bisnis bahan bangunannya sendiri.
Namun, satu mimpinya belum tercapai yaitu mendapatkan skor yang cukup untuk diterima di Universitas Sichuan, kampus papan atas impiannya.
Untuk bersaing dengan hampir 13 juta siswa SMA yang mengikuti ujian tahun ini, Liang mengaku menjalani "kehidupan biksu pertapa" selama beberapa bulan terakhir. Ia bangun tepat setelah fajar untuk belajar dengan giat selama 12 jam sehari.
"Tidak nyaman rasanya kalau saya tidak bisa masuk perguruan tinggi," kata Liang kepada AFP. "Saya benar-benar ingin masuk universitas dan menjadi intelektual."
Selama 40 tahun terakhir, penduduk asli Sichuan ini sudah mengikuti gaokao 26 kali, tetapi terus-menerus gagal mendapatkan nilai minimal untuk masuk ke universitas pilihannya.
Media lokal bahkan sampai memberikan julukan tersendiri kepada Liang karena tidak pernah lolos.
Bagi para murid SMA di China, hasil gaokao yang baik dapat menentukan jalan hidupnya. Gelar dari universitas elite dapat memberikan rasa hormat, status, dan kesempatan kerja lebih baik.
Liang mengikuti ujian gaokao kali pertama pada 1983 ketika masih berusia 16 tahun.
Dia terus berusaha meningkatkan skor selama puluhan berikutnya, hingga harus menyerah pada 1992 karena ujian saat itu dibatasi bagi lajang berusia di bawah 25 tahun.
Sejak itu dia sudah mengikuti gaokao 16 kali termasuk setiap tahun sejak 2010, bahkan ketika pembatasan nol-Covid yang keras membuat ujian menjadi lebih sulit dari biasanya.
Di internet, beberapa orang mempertanyakan apakah obsesinya hanyalah aksi publisitas.
"Untuk apa?" balas Liang. "Tidak ada orang waras yang mau puluhan tahun ikut gaokao kalau hanya berpura-pura."
Dia pun berseloroh, sampai harus berhenti minum minuman keras dan setop bermain mahjong selama masa persiapan ujian.
Namun, upaya Liang tidak mendapat banyak dukungan dari putranya, yang mengikuti gaokao sendiri pada 2011.
"Awalnya dia tidak setuju, sekarang dia acuh tak acuh," kata Liang.
Saat ditanya bagaimana akan merayakan setelah ujian selesai akhir pekan ini, Liang berkata bahwa dia berencana menebus kesenangan yang hilang.
"Aku akan bermain mahjong dengan teman-temanku selama tiga hari tiga malam."
https://www.kompas.com/global/read/2023/06/07/161400870/pantang-menyerah-pengusaha-kaya-di-china-ikut-tes-masuk-universitas-ke-27