Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Akhir Era Energi Nuklir di Jerman, 3 Reaktor PLTN yang Tersisa Resmi Dimatikan

BERLIN, KOMPAS.com – Jerman pada Sabtu (15/4/2023) mengakhiri era energi nuklirnya dengan menghentikan tiga reaktor pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) yang tersisa.

Ketiga reaktor PLTN yang dihentikan tersebut adalah Emsland, Neckarwestheim II, dan Isar II, sebagaimana dilansir NPR.

Penutupan tiga reaktor tersebut telah lama direncanakan belasan tahun lalu guna mencapai target energi terbarukan yang lebih besar.

Langkah Jerman menutup tiga reaktor nuklir dinilai cukup berani. Sejumlah kelompok pro-lingkungan menyambutnya dengan gembira.

Pasalnya, negara-negara industri lainnya seperti AS, Jepang, China, Perancis, dan Inggris, masih mengandalkan energi nuklir yang rendah emisi untuk menggantikan bahan bakar fosil beremisi tinggi yang berkontribusi besar terhadap pemanasan global.

Para pendukung energi nuklir menyampaikan, PLTN adalah rantai penting dalam proses transisi energi dari energi fosil untuk melawan perubahan iklim.

Kelompok pendukung energi nuklir menyampaikan, PLTN menghasilkan emisi gas rumah kaca yang jauh lebih sedikit dan aman, jika dikelola dengan baik.

Pendukung energi nuklir di seluruh dunia juga mengecam penutupan PLTN Jerman.

Mereka berpendapat, tindakan tersebut dapat memberikan pukulan terhadap PLTN yang mereka anggap sebagai sumber energi alternatif yang bersih dan andal.

Di satu sisi, para penentang energi nuklir berpendapat bahwa PLTN tidak aman dan tidak berkelanjutan. Ketidakamanan PLTN berkaca pada bencana Chernobyl, Mile Island, dan Fukushima.

Akan tetapi, ketika harga energi melambung akibat invasi Rusia ke Ukraina, beberapa anggota pemerintahan Jerman mengusulkan agar penutupan ditunda.

Kanselir Jerman Olaf Scholz akhirnya berkompromi. Penutupan ketiga reaktor PLTN boleh diundur tapi tidak lebih dari 15 April 2023, alias hari Sabtu ini.

Di sisi lain, Gubernur Negara Bagian Bavaria Markus Soeder mengatakan pada pekan ini bahwa penutupan ketiga reaktor PLTN tersebut merupakan keputusan yang benar-benar keliru.

“Sementara banyak negara di dunia bahkan memperluas tenaga nuklir, Jerman melakukan sebaliknya. Kita membutuhkan segala bentuk energi yang memungkinkan. Jika tidak, kita berisiko harga listrik lebih tinggi dan bisnis akan pindah,” kata Soeder.

Pemerintah Jerman telah mengakui bahwa dalam jangka pendek, negara tersebut harus lebih bergantung pada batu bara dan gas alam untuk memenuhi kebutuhan energinya.

Sembari masih mengandalkan energi fosil, Jerman menerapkan sejumlah langkah untuk menggenjot pengembangan energi terbarukan, khususnya surya dan bayu, secara besar-besaran.

Jerman bertujuan untuk menjadi netral karbon pada tahun 2045.

Seorang pakar seperti Claudia Kemfert dari German Institute for Economic Research di Berlin mengatakan, ketiga reaktor PLTN yang ditutup hanya berkontribusi terhadap 5 persen kebutuhan energi Jeman.

Jika ketiga reaktor PLTN itu ditutup, sumber listriknya dapat dengan mudah dengan alternatif energi lainnya tanpa risiko pemadaman.

https://www.kompas.com/global/read/2023/04/16/151600370/akhir-era-energi-nuklir-di-jerman-3-reaktor-pltn-yang-tersisa-resmi

Terkini Lainnya

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Global
Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Internasional
Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Global
Bagaimana Rencana 'The Day After' Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Bagaimana Rencana "The Day After" Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Internasional
Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Global
Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis 'Habisi Mereka' di Rudal Israel...

Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis "Habisi Mereka" di Rudal Israel...

Global
Rangkuman Hari Ke-825 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Minta Dunia Tak Bosan | Putin Wanti-wanti Barat soal Senjata

Rangkuman Hari Ke-825 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Minta Dunia Tak Bosan | Putin Wanti-wanti Barat soal Senjata

Global
Tragedi di Desa Yahidne Dinilai Jadi Gambaran Rencana Putin atas Ukraina

Tragedi di Desa Yahidne Dinilai Jadi Gambaran Rencana Putin atas Ukraina

Internasional
Kolombia Selangkah Lagi Larang Adu Banteng mulai 2027

Kolombia Selangkah Lagi Larang Adu Banteng mulai 2027

Global
Hamas Tewaskan 1.189 Orang, Israel 36.096 Orang

Hamas Tewaskan 1.189 Orang, Israel 36.096 Orang

Global
Taiwan Minta Dukungan Indonesia di Tengah Latihan Militer China

Taiwan Minta Dukungan Indonesia di Tengah Latihan Militer China

Global
Israel Mengelak Serangannya ke Rafah Sebabkan Kebakaran Mematikan

Israel Mengelak Serangannya ke Rafah Sebabkan Kebakaran Mematikan

Global
[POPULER GLOBAL] Serangan Israel Bakar Hidup-hidup Pengungsi | Biden Terkesan Membela

[POPULER GLOBAL] Serangan Israel Bakar Hidup-hidup Pengungsi | Biden Terkesan Membela

Global
Terungkap Identitas Penjual Sotong di Thailand yang Viral karena Mirip Aktor Keanu Reeves

Terungkap Identitas Penjual Sotong di Thailand yang Viral karena Mirip Aktor Keanu Reeves

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke