Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kapten Tim Sepak Bola Thailand yang Terjebak di Goa pada 2018 Meninggal di Inggris

Ia merupakan kapten tim Wild Boars yang terjebak di goa Thailand utara saat banjir melanda pada Juni 2018. Sebanyak 12 anak laki-laki dan pelatihnya diselamatkan secara dramatis.

Pihak berwenang pada Rabu (15/2/2023) mengonfirmasi kematian Duangpetch Promthep.

Duangpetch mendapatkan beasiswa sepak bola untuk belajar di Brooke House College di Leicestershire, Inggris, pada 2022.

"Hari ini impian saya menjadi kenyataan," tulis Duangpetch di Instagram pada Agustus 2022. "Saya akan fokus dan melakukan yang terbaik."

Polisi Leicestershire mengatakan, mereka dipanggil ke asrama sekolah pada Minggu (12/2/2023) karena seorang murid, yang tidak disebutkan namanya sesuai protokol polisi di Inggris, kondisinya mengkhawatirkan.

"Murid itu--anak laki-laki berusia 17 tahun--dibawa ke rumah sakit. Dia meninggal," kata kepolisian, dikutip dari kantor berita AFP.

Polisi menambahkan bahwa kematian Duangpetch Promthep tidak dianggap mencurigakan.

Duta Besar Inggris di Bangkok Mark Gooding menulis belasungkawa di Twitter kepada keluarga Duangpetch.

Begitu pula rekan satu timnya yang diselamatkan dari goa, Titan Chanin Viboonrungruang.

"Saudaraku, kamu bilang kepadaku bahwa kita akan menggapai mimpi sepak bola... Kalau dunia berikutnya nyata, aku ingin kita bermain sepak bola bersama lagi, saudaraku Dom," tulisnya di media sosial.

Laporan di Thailand menyebutkan, Duangpetch terpeleset dan mengalami cedera kepala. Dia berada di rumah sakit dengan respirator selama dua hari sebelum meninggal.

Namun, badai tiba-tiba menggenangi goa dalam banjir, menjebak para anak laki-laki tersebut dan pelatih mereka di dalam.

Mereka terjebak dalam kegelapan dan tanpa makanan selama sembilan hari. Upaya pencarian yang melibatkan sekitar 10.000 orang terus dilakukan, kemudian mereka ditemukan oleh penyelam.

BBC melaporkan, Duangpetch Promthep berusia 13 tahun saat terjebak di dalam goa. Rekan-rekan setimnya berusia 11-16 tahun saat itu, sedangkan pelatih mereka Ekkaphon Kanthawong berusia 25 tahun.

Penyelam mengirimi mereka makanan dan surat dari keluarga selama proses penyelamatan. Mereka akhirnya dibawa keluar setelah dibius dengan ketamin.

Upaya penyelamatan yang menegangkan dari kisah tim sepak bola Thailand terjebak di goa selama 18 hari ini viral di seluruh dunia, lalu diangkat menjadi serial, film dokumenter, dan buku.

https://www.kompas.com/global/read/2023/02/16/090400170/kapten-tim-sepak-bola-thailand-yang-terjebak-di-goa-pada-2018-meninggal

Terkini Lainnya

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Global
Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Internasional
Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Global
Bagaimana Rencana 'The Day After' Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Bagaimana Rencana "The Day After" Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Internasional
Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Global
Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis 'Habisi Mereka' di Rudal Israel...

Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis "Habisi Mereka" di Rudal Israel...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke