Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Warga China Berbondong-bondong Perpanjang Paspor, Siap Bepergian ke Luar Negeri

BEIJING, KOMPAS.com - Warga China berbondong-bondong mengurus perpanjangan paspor setelah Pemerintah mencabut kontrol perbatasan Covid-19 yang telah diterapkan selama tiga tahun.

Kondisi salah satunya terjadi di Ibu Kota Beijing.

Di sana, antrean panjang penduduk terbentuk di luar kantor imigrasi pada Senin (9/1/2023), ketika mereka ingin memperbarui paspor.

Pembukaan kembali perbatasan negara pada Minggu (8/1/2023) menjadi salah satu langkah terakhir yang diambil China dalam membatalkan kebijakan "nol-Covid".

Langkah ini dimulai pada bulan lalu setelah terjadi protes bersejarah terhadap pembatasan yang mencegah virus corona, tetapi menyebabkan frustrasi yang meluas di kalangan penduduk China.

Pensiunan berusia 67 tahun, Yang Jianguo, termasuk di antara 100 lebih orang yang ikut mengantre memperbaharui paspor di Kantor Imigrasi Beijing.

Dia berencana melakukan perjalanan ke Amerika Serikat (AS) untuk melihat putrinya untuk pertama kalinya dalam tiga tahun.

"Dia menikah tahun lalu tetapi harus menunda upacara pernikahan karena kami tidak bisa datang untuk menghadirinya. Kami sangat senang sekarang kami bisa pergi," kata Yang, berdiri di samping istrinya, sebagaimana dikutip dari Reuters.

Langkah China untuk menghapus persyaratan karantina bagi pengunjung diharapkan dapat meningkatkan perjalanan keluar, karena penduduk tidak akan menghadapi pembatasan tersebut saat mereka kembali.

Tetapi, ketersediaan penerbangan ke luar China dilaporkan masih terbatas.

Selain itu, beberapa negara juga telah menuntut tes negatif dari pengunjung dari China sebagai bagian dari upaya menahan wabah yang membanjiri banyak rumah sakit dan krematorium China.

China juga mewajibkan tes Covid-19 negatif pra-keberangkatan dari para pelancong.

Pejabat tinggi kesehatan China dan media pemerintah China telah berulang kali mengatakan infeksi Covid-19 memuncak di seluruh negeri dan mereka mengecilkan ancaman yang sekarang ditimbulkan oleh penyakit tersebut.

"Hidup bergerak maju lagi!" tulis surat kabar resmi Partai Komunis, People's Daily, dalam editorial yang memuji kebijakan virus pemerintah pada Minggu malam.

Disebutkan bahwa, pemerintah China kini beralih dari mencegah infeksi menjadi mencegah penyakit parah.

"Hari ini, virusnya lemah, kita lebih kuat," tulis People's Daily.

Secara resmi, China telah melaporkan hanya 5.272 kematian terkait Covid-19 pada 8 Januari, salah satu tingkat kematian terendah akibat infeksi di dunia.

Tetapi, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, China tidak melaporkan skala wabah dan pakar virus internasional memperkirakan lebih dari satu juta orang di negara itu dapat meninggal akibat Covid pada tahun ini.

Mengabaikan prakiraan suram tersebut, saham Asia naik ke level tertinggi lima bulan pada hari Senin, sementara yuan China menguat ke level terkuatnya terhadap dolar sejak pertengahan Agustus.

https://www.kompas.com/global/read/2023/01/09/191500070/warga-china-berbondong-bondong-perpanjang-paspor-siap-bepergian-ke-luar

Terkini Lainnya

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke