Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Surat Pengunduran Diri Paus Fransiskus Telah Ditandatangani Sejak 2013

Dilansir dari Reuters, surat akan digunakan jika suatu saat ada masalah kesehatan yang parah dan permanen membuat Paus tidak dapat menjalankan tugasnya.

Paus, yang berulang tahun ke-86 pada hari Sabtu (17/12/2022) dan tampaknya dalam keadaan sehat kecuali sakit lutut, berkomentar dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Spanyol ABC.

Paus mengatakan dia memberikan surat itu kepada Sekretaris Negara Vatikan Kardinal Tarcisio Bertone, yang merupakan peninggalan dari kepausan Benediktus XVI sebelumnya.

Bertone tetap di posisi tersebut selama sekitar enam bulan setelah Francis terpilih pada 13 Maret 2013.

Paus sering mengatakan dia akan mengundurkan diri jika kesehatan mengganggu dia dari menjalankan Gereja Katolik Roma yang beranggotakan 1,3 miliar orang.

"Saya telah menandatangani pengunduran diri saya. Tarcisio Bertone adalah Menteri Luar Negeri. Saya menandatanganinya dan saya mengatakan kepadanya: Dalam hal halangan karena alasan medis atau apa pun, inilah pengunduran diri saya," kata Paus seperti dikutip.

"Anda memilikinya. Saya tidak tahu kepada siapa Kardinal Bertone mungkin telah memberikannya, tetapi saya memberikannya ketika dia menjadi Menteri Luar Negeri," kata Paus, menambahkan bahwa dia mengungkapkannya untuk pertama kali di depan umum.

Dalam sebuah wawancara dengan Reuters pada bulan Juli, Paus menepis laporan spekulatif bahwa pengunduran dirinya sudah dekat.

Dia disebut mungkin akan mengundurkan diri suatu hari nanti jika kesehatan yang buruk membuatnya tidak mungkin untuk menjalankan Gereja, sesuatu yang hampir tidak terpikirkan sebelum Benediktus XVI, yang sekarang berusia 95 tahun, mengundurkan diri pada tahun 2013.

Itu adalah pengunduran diri kepausan pertama dalam enam abad.

https://www.kompas.com/global/read/2022/12/18/093000870/surat-pengunduran-diri-paus-fransiskus-telah-ditandatangani-sejak-2013

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke