NAYPYIDAW, KOMPAS.com - Sebanyak 70 warga Rohingya yang bersembunyi di truk pengangkut jahe ditangkap di utara Kota Yangon setelah kendaraan itu menabrak kanal pinggir jalan.
Insiden tersebut disampaikan oleh junta Militer Myanmar pada Minggu (4/12/2022).
Muslim Rohingya di negara bagian Rakhine, Myanmar barat telah secara luas dianggap sebagai imigran ilegal di negara mayoritas Buddha tersebut.
Mereka telah lama menghadapi diskriminasi, pembatasan perjalanan, dan ditolak kewarganegaraan, perawatan kesehatan, maupun akses pendidikan.
"Penangkapan itu terjadi seminggu yang lalu," kata junta Myanmar dalam sebuah pernyataan, dikutip dari AFP.
Junta Myanmar menyebut, rombongan warga Rohingya yang sebagian besar terdiri dari laki-laki itu ditemukan bersembunyi di bawah karung jahe di dalam truk ketika menabrak kanal.
Seorang warga negara Bangladesh juga ditangkap dan pihak berwenang sedang mencari dua warga negara Myanmar yang mengemudikan truk dan menumpang di dalam kabin.
Warga Rohingya yang dihukum karena melanggar undang-undang imigrasi dapat menghadapi dua tahun penjara di Myanmar.
Sementara itu, Amnesty International menyamakan kondisi kehidupan mereka di negara bagian Rakhine dengan "apartheid".
Tindakan keras militer Myanmar pada 2017 memaksa sekitar 750.000 warga Rohingya melarikan diri dari negara bagian Rakhine ke Bangladesh menyusul laporan pembunuhan, pembakaran, dan pemerkosaan yang tersebar luas.
Myanmar menghadapi tuduhan genosida di pengadilan tinggi PBB setelah eksodus massal.
Negara Asia Tenggara itu berada dalam kekacauan sejak pemerintahan sipil Aung San Suu Kyi digulingkan dalam kudeta militer pada Februari 2021, yang mengakhiri periode singkat demokrasinya.
https://www.kompas.com/global/read/2022/12/04/180000670/truk-jahe-kecelakaan-di-myanmar-ternyata-angkut-70-warga-rohingya-mereka