Pencarian berakhir pada Minggu (30/10/2022) ketika ular king cobra bernama Sir Vass (Tuan Mendesis) itu kembali ke kandangnya sendiri.
"Kami mendapatkannya kembali!" kata pernyataan Akuarium Skansen, dikutip dari kantor berita AFP.
Petugas kemudian mengganti namanya menjadi Houdini, terinspirasi dari seniman yang terkenal dengan pelariannya.
Bagian akuarium reptil sempat ditutup, dan para staf menyebarkan tepung serta memasang perangkap lengket untuk mencoba menangkap king cobra tersebut.
Namun, upaya tersebut tidak berhasil, sehingga pihak akuarium memasang kamera khusus dan dibantu agen bea cukai Swedia menggunakan mesin sinar-X genggam.
Houdini Si Ular akhirnya ditemukan bersembunyi di dalam dinding interior.
"Houdini yang pandai ini bergerak beberapa kali ketika kami membuka sejumlah lubang untuk mendapatkan dia," kata pihak akuarium.
Reptil itu bahkan sempat menjulurkan kepalanya keluar dari lubang.
"Kemudian dia menyadari petugas bea cukai berada di dalam bangunan dan dengan cepat pindah ke tempat persembunyian berikutnya," ujar pihak kebun binatang, menambahkan bahwa "Anda dapat lari dari bea cukai, tetapi Anda tidak bisa bersembunyi."
Kemudian, pada Sabtu/Minggu malam, ular itu tampaknya menyerahkan diri kepada petugas.
"Ternyata dia menyerah dan merangkak kembali ke rumahnya yang aman dan hangat," lanjut pihak akuarium.
Meski sektor reptil sudah dibuka lagi untuk umum, Houdini ditempatkan dalam "tahanan rumah" untuk observasi dan tidak bisa dilihat pengunjung sampai Senin (31/10/2022).
King cobra adalah ular berbisa terpanjang di dunia yang berasal dari Asia Selatan dan Tenggara.
Spesies ini biasanya memangsa ular lain, tetapi gigitannya bisa berakibat fatal bagi manusia jika tidak diobati.
https://www.kompas.com/global/read/2022/11/05/140300770/ular-king-cobra-hilang-dari-kandang-di-swedia-staf-berusaha-keras