Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Indonesia Pernah Kecam Keputusan Australia Akui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel

JAKARTA, KOMPAS.com – Indonesia pernah mengecam keputusan Australia mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel empat tahun lalu.

Pada 2018 pemerintahan konservatif Australia yang dipimpin oleh Scott Morrison mengikuti jejak Presiden AS Donald Trump dalam menyebut Yerusalem barat sebagai ibu kota Israel.

Diberitakan Kantor berita AFP, Selasa (18/10/2022), langkah itu sempat menimbulkan reaksi pro-kontra domestik di Australia dan menyebabkan gesekan dengan negara tetangga Indonesia.

Disebutkan bahwa, sebagai tanggapan atas keputusan Australia tersebut, negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia itu bahkan sempat menghentikan negosiasi kesepakatan perdagangan bilateral untuk sementara.

Dikutip dari pemberitaan Kompas.com pada Jumat (14/12/2022), Pemerintah Australia bahkan mengeluarkan peringatan kepada warganya yang bepergian ke Indonesia agar meningkatkan kewaspadaan.

Peringatan tersebut berlaku untuk di wilayah Jakarta dan sejumlah destinasi wisata populer, termasuk Bali.

Sementara itu, Pemerintah Palestina akan mendesak negara-negara Arab dan Islam untuk menarik duta besar mereka dan mengambil langkah boikot ekonomi atas keputusan Australia.

Yerusalem telah diklaim oleh Israel dan Palestina, dan sebagian besar pemerintah asing menghindari secara resmi menyatakannya sebagai ibu kota negara mana pun.

Pada Desember 2017, Pemerintah Indonesia sendiri telah mengecam keras keputusan Pemerintah Amerika Serikat (AS) yang mengakui Yersusalem sebagai Ibu Kota Israel.

  • Israel Kecam Keputusan Australia Batal Akui Yerusalem sebagai Ibu Kotanya
  • Serangan Yerusalem Timur, Seorang Tentara Israel Tewas Tertembak
  • Isu Pemindahan Kedutaan Inggris ke Yerusalem Picu Kekhawatiran soal Perundingan Damai Palestina

“Indonesia mengecam keras pengakuan sepihak AS terhadap Yerusalem sebagai ibu kota Israel,” kata Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Kamis (7/12/2017), dikutip dari Antara.

Indonesia saat itu meminta AS mempertimbangkan kembali keputusan tersebut.

Menurut Presiden Jokowi, keputusan AS itu telah melanggar berbagai resolusi di PBB yang Amerika Serikat menjadi anggota, dan hal tersebut dapat mengguncang stabilitas keamanan dunia.

Sebagai catatan, Presiden AS Donald Trump pada Rabu (6/12/2017) tiba-tiba membalikan kebijakan yang telah dianut Amerika Serikat selama puluhan tahun dengan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Setahun setelahnya, Australia mengikuti sikap itu. Kini, Australia batal akui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

https://www.kompas.com/global/read/2022/10/18/142500270/indonesia-pernah-kecam-keputusan-australia-akui-yerusalem-sebagai-ibu

Terkini Lainnya

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

Global
PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

Global
Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Global
13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

Global
Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Global
Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Global
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Global
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Global
2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

Global
AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

Global
Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Global
Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Global
China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke