Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

UPDATE Ledakan Jembatan Crimea: Putin Tuding Ukraina Dalangnya

MOSKWA, KOMPAS.com – Presiden Rusia Vladimir Putin menuding Ukraina berada di balik ledakan di jembatan Crimea yang terjadi pada Sabtu (8/10/2022).

Tudingan tersebut disampaikan Putin pada Minggu (9/10/2022) dan menyebut ledakan tersebut sebagai tindakan terorisme.

“Tidak diragukan lagi. Ini adalah tindakan terorisme yang bertujuan menghancurkan infrastruktur sipil yang sangat penting,” kata Putin dalam sebuah video di saluran Telegram Kremlin.

“Ini dirancang, dilakukan dan diperintahkan oleh layanan khusus Ukraina,” sambung Putin, sebagaimana dilansir Reuters.

Putin dilaporkan bertemu Kepala Komite Investigasi Rusia Alexander Bastrykin yang mempresentasikan temuan penyelidikan ledakan jembatan Crimea.

Diberitakan sebelumnya, Komite Anti-Terorisme Nasional Rusia mengatakan, sebuah truk barang meledak di jalanan jembatan pada pukul 06:07 waktu setempat.

Ledakan di jembatan Crimea yang terletak di atas Selat Kerch disambut gembira oleh sejumlah pejabat Ukraina. Namun, Ukraina tidak mengaku bertanggung jawab atas ledakan di jembatan.

Jembatan di Crimea merupakan rute pasokan utama bagi pasukan Moskwa di Ukraina selatan.

Jembatan ini juga merupakan arteri utama untuk pelabuhan Sevastopol, di mana Armada Laut Hitam Rusia bermarkas.

Berbicara di depan kamera, Bastrykin mengatakan para penyelidik telah mengetahui rute yang dilalui truk yang meledak di jembatan dan orang-orang yang terlibat dalam pergerakannya.

Dia mengatakan bahwa truk tersebut telah melalui Bulgaria, Georgia, Armenia, Ossetia Selatan, dan wilayah Krasnodar Rusia sebelum tiba di jembatan.

Layanan kereta api dan lalu lintas jalan sebagian dilanjutkan sehari setelah ledakan.

Foto-foto yang beredar di media sosial menunjukkan, setengah dari bagian jalan jembatan hancur, dengan setengah lainnya masih terpasang.

Gubernur Crimea yang dipasang Rusia, Sergei Aksyonov, mengatakan kepada wartawan bahwa warga akan tetap bertahan meski jembatan itu rusak.

"Tentu saja emosi telah terpicu dan ada keinginan yang sehat untuk membalas dendam,” katanya.

Aksyonov menuturkan, Crimea memiliki bahan bakar yang cukup untuk sebulan dan makanan untuk dua bulan.

Kementerian pertahanan Rusia mengatakan pada Sabtu bahwa pasukannya di Ukraina selatan masih dapat dipasok sepenuhnya melalui rute darat dan laut yang ada.

https://www.kompas.com/global/read/2022/10/10/070100370/update-ledakan-jembatan-crimea--putin-tuding-ukraina-dalangnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-820 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Izinkan Penyitaan Aset AS | Polandia dan Yunani Serukan UE Ciptakan Perisai Pertahanan Udara

Rangkuman Hari Ke-820 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Izinkan Penyitaan Aset AS | Polandia dan Yunani Serukan UE Ciptakan Perisai Pertahanan Udara

Global
Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Global
Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Global
Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Global
[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

Global
 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke