Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Aliran Gas di Nord Stream 1 Dihentikan Total, Rusia Dituduh Gunakan Energi sebagai Senjata

BERLIN, KOMPAS.com - Raksasa energi Rusia Gazprom menangguhkan pengiriman gas ke Jerman untuk pemeliharaan pada pipa utama pada Rabu (31/8/2022), tindakan terbaru dari serangkaian penghentian pasokan yang telah memicu krisis energi di Eropa.

Gazprom mengatakan pasokan melalui Nord Stream 1 "benar-benar dihentikan" untuk "pekerjaan pencegahan" di unit kompresor, tak lama setelah operator pipa, Entsog, mengumumkan bahwa pengiriman telah dihentikan.

Langkah itu dilakukan ketika negara-negara Eropa menghadapi kenaikan harga energi sejak invasi Rusia ke Ukraina pada akhir Februari, dan kemudian dibalas Kremlin dengan membatasi pengiriman gasnya ke wilayah tersebut.

Jerman, yang sangat bergantung pada gas Rusia, menuduh Moskwa menggunakan energi sebagai "senjata".

Tetapi Gazprom mengatakan pekerjaan pemeliharaan tiga hari itu "perlu" dan harus dilakukan setelah "setiap 1.000 jam operasi".

Kepala Badan Jaringan Federal Jerman Klaus Mueller menyebutnya sebagai keputusan yang "secara teknis tidak dapat dipahami."

Dia memperingatkan bahwa itu mungkin hanya dalih oleh Moskwa untuk menggunakan pasokan energi sebagai ancaman.

Pengalaman menunjukkan bahwa Moskwa "membuat keputusan politik dengan apa yang disebut pemeliharaan", katanya, seraya menambahkan bahwa "kita hanya akan tahu (kebenarannya) pada awal September, jika Rusia melakukannya lagi".

Posisi yang jauh lebih baik

Dengan musim dingin di depan mata, konsumen Eropa menatap tagihan listrik yang sangat besar. Beberapa negara seperti Prancis telah memperingatkan bahwa penjatahan bisa dilakukan.

Uni Eropa (UE) sedang bersiap mengambil tindakan darurat untuk mereformasi pasar listrik, demi mengendalikan harga yang melonjak.

Menteri energi dijadwalkan mengadakan pembicaraan luar biasa minggu depan.

Ditanya apakah pasokan gas akan dilanjutkan setelah pekerjaan tiga hari selesai pada Sabtu (3/9/2022), juru bicara pemerintah Rusia Dmitry Peskov mengatakan "ada jaminan bahwa, selain masalah teknis yang disebabkan oleh sanksi, tidak ada yang mengganggu pasokan".

Barat "telah memberlakukan sanksi terhadap Rusia, yang tidak mengizinkan pemeliharaan normal, pekerjaan perbaikan", tambahnya, dalam apa yang tampaknya mengulang alasan sebelumnya untuk buka-tutup aliran gas, yang dinilai sebagai omong kosong.

Masalahnya, Gazprom telah melakukan 10 hari pekerjaan pemeliharaan terjadwal panjang pada Juli. Aliran gas setelah pekerjaan dipulihkan, tapi secara drastis pasokannya berkurang hanya beberapa hari kemudian, mengklaim masalah teknis pada turbin.

Perusahaan Rusia bersikeras bahwa turbin utama tidak dapat dikirim ke Rusia karena sanksi terhadap Moskwa. Tapi Jerman, tempat turbin itu berada, mengatakan Moskwa sendiri sebenarnya memblokir pengiriman turbin ke Rusia.

Seorang pejabat di Gascade, yang mengoperasikan jaringan distribusi di Jerman, juga memandang tindakan terbaru Gazprom dengan skeptis.

"Pada Juli, itu adalah pemeliharaan rutin yang direncanakan untuk waktu yang lama oleh Nord Stream 1, kali ini tidak direncanakan dan kami tidak tahu apa yang ada di balik operasi ini," kata pejabat itu tanpa menyebut nama sebagaimana dilansir AFP.

Sehari menjelang penutupan baru, Kanselir Olaf Scholz mengatakan Jerman sekarang "dalam posisi yang jauh lebih baik" dalam hal keamanan energi. Optimisme itu didapat setelah negaranya mencapai target penyimpanan gasnya jauh lebih cepat dari yang diharapkan.

Eropa secara keseluruhan juga mendapatkan pengisian tangki penyimpanan gasnya secara maraton.

Pada Minggu (28/8/2022), tingkat penyimpanan sudah mencapai 79,9 persen dari kapasitas di UE.

Gas darurat

Pada saat yang sama, kekhawatiran atas pasokan yang terbatas juga telah mendorong perusahaan untuk memangkas penggunaan energi mereka.

Industri Jerman mengkonsumsi gas 21,3 persen lebih sedikit pada Juli dibandingkan rata-rata untuk 2018 hingga 2021, kata Federal Network Agency sebagaimana dilansir AFP pada Rabu (31/8/2022).

Mueller mengatakan tindakan pencegahan seperti itu "dapat menyelamatkan Jerman dari darurat gas musim dingin ini".

Dan sebagai ekonomi terbesar Eropa, Jerman sudah berlomba untuk meninggalkan gas Rusia.

Di kota pantai Lubmin Jerman, tempat Nord Stream 1 berada di darat, rencana sudah berjalan dengan baik untuk beralih ke gas alam cair (LNG).

LNG, diangkut oleh kapal, akan tiba di pelabuhan industri Lubmin dan diubah kembali menjadi gas dan dipompa ke jaringan distribusi Gascade, yang sejauh ini telah digunakan untuk menyalurkan gas Rusia ke seluruh negeri.

"Kami berharap dapat menyuntikkan gas ke jaringan distribusi pada 1 Desember," kata Stephan Knabe dari Deutsche ReGas -- perusahaan pengelola proyek LNG.

Perusahaan meyakini bahwa hingga 4,5 miliar meter kubik gas dapat diimpor melalui terminal LNG Lubmin saja, membuat sekitar delapan persen dari kapasitas Nord Stream 1.

https://www.kompas.com/global/read/2022/08/31/173300470/aliran-gas-di-nord-stream-1-dihentikan-total-rusia-dituduh-gunakan-energi

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke