Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menengok Isi Banjiha, Apartemen Semi-Bawah Tanah di Seoul Korea Selatan seperti Film "Parasite"

Meskipun kisah di film pemenang Oscar itu adalah fiksi belaka, tapi tidak untuk apartemennya. Mereka menyebutnya banjiha dan ribuan orang, di ibu kota Seoul, tinggal di situ.

Saat ini, Pemerintah Seoul telah mengumumkan akan menghapuskan apartemen-apartemen semi-bawah tanah itu, setelah dua perempuan dan seorang remaja tewas dalam banjir yang terjadi awal pekan ini. Tempat tinggal yang sempit itu biasanya disewa oleh orang-orang dengan pendapatan yang rendah.

Julie Yoon dari BBC Korea menemui beberapa orang yang tinggal di banjiha pada 2020, untuk mengetahui seperti apa kehidupan di sana.

Pada dasarnya, tidak ada sinar matahari yang masuk ke banjiha milik Oh kee-cheol.

Hanya ada sedikit cahaya yang masuk. Bahkan tanaman sukulen kecil miliknya, tanaman yang dapat menyimpan air lebih banyak, tidak bisa bertahan.

Pada musim panas, dia tersiksa oleh kelembaban udara yang tidak tertahankan dan harus berkutat dengan jamur yang tumbuh dengan cepat.

Kamar mandinya yang kecil tidak memiliki bak air dan letaknya berada setengah meter di atas lantai. Plafon kamar mandinya sangat rendah. Dia harus berdiri dengan membuka kakinya lebar-lebar untuk menghidari kepalanya terbentur plafon.

"Ketika saya baru pertama kali pindah, tulang kering saya memar karena terbentur tangga dan tangan saya tergores karena terkena dinding beton," kata Oh yang berusia 31 tahun. Dia bekerja di industri logistik.

"Sekarang saya sudah tahu di mana saja saya bisa terbentur dan di mana saja ada cahaya."

Parasite, karya sutradara legendaris Bong Joon-ho, mengisahkan tentang kehidupan yang sangat berbeda antara si kaya dan si miskin.

Perbedaan yang begitu ekstrem dari dua keluarga itu--keluarga Park yang kaya dan keluarga Kim yang miskin--terlihat dari rumah mereka. Yang satu, rumah mewah di atas bukit di Seoul, sementara yang satunya lagi rumah yang berada di semi-bawah tanah yang kotor.

Di kehidupan nyata Seoul, banjiha adalah tempat tinggal ribuan orang muda, sambil mereka bekerja keras dan berharap memiliki masa depan yang lebih baik.

Pada 1968, komando Korea Utara menyelinap ke dalam Seoul. Mereka membawa misi untuk membunuh Presiden Korea Selatan Park Chung-hee.

Serangan itu digagalkan, tapi ketegangan antara kedua negara semakin kuat. Di tahun yang sama, Korea Utara juga menyerang dan merampas kapal mata-mata milik Angkatan Laut AS, USS Pueblo.

Agen bersenjata Korea Utara menyusup ke Korea Selatan dan pada saat itu ada beberapa insiden terorisme.

Takut terjadi eskalasi, pada 1970 Pemerintah Korea Selatan mengubah peraturan pendirian bangunan. Semua bangunan baru apartemen bertingkat rendah, harus memiliki ruang bawah tanah yang bisa dijadikan bunker ketika terjadi kedaruratan nasional.

Pada awalnya, menyewakan banjiha adalah tindakan ilegal. Namun, selama krisis perumahan pada 1980-an, ketika ruang di ibu kota tinggal sedikit, pemerintah terpaksa melegalkan tempat bawah tanah itu untuk ditinggali.

Bagi orang-orang yang berusia di bawah 35 tahun, perbandingan antara biaya sewa dengan pendapatan tetap berada di angka 50 persen selama beberapa dekade terakhir. Itulah sebabnya apartemen semi-bawah tanah telah menjadi jawaban di tengah harga perumahan yang terus meningkat dengan cepat.

Sewa bulanannya sekitar 540.000 won (sekitar Rp 6 juta dalam kurs 12 Agustus 2022), dengan rata-rata gaji bulanan orang yang berusia 20-an tahun sekitar 2 juta won (sekitar Rp 22,5 juta)

Namun demikian, beberapa penghuni banjiha berjuang untuk menghadapi stigma sosial. Tapi tidak semuanya.

"Saya memilih tempat ini supaya bisa menabung dan tabungan saya banyak gara-gara itu. Tapi saya sadar, saya tidak bisa menghentikan orang untuk mengasihani saya.

"Di Korea, orang-orang berpikir punya mobil atau rumah yang bagus itu penting. Menurut saya, banjiha adalah simbol kemiskinan.

"Mungkin itulah sebabnya tempat saya tinggal mendefinisikan siapa diri saya."

Di pertengahan film Parasite, ketika keluarga Kim yang miskin masuk ke dalam kehidupan keluarga Park untuk mendapatkan uang dari mereka, anggota termuda keluarga Park, Da-song, bisa mencium keberadaan keluarga Kim.

Ketika Kim Ki-taek, mencoba menghilangkan baunya itu, anak perempuannya berbicara dengan dingin: "Ini adalah bau ruang bawah tanah. Baunya tidak akan hilang, kecuali kita meninggalkan tempat ini.

Setelah menonton filmnya, dia menjadi terus terpikirkan bau ruang bawah tanah. "Saya tidak mau tercium seperti keluarga Kim," kata dia.

Pada musim panas, dia membakar dupa yang tak terhitung jumlahnya dan terus menggunakan dehumidifier. Dalam beberapa hal, dia mengatakan film itu memotivasi dia untuk memperbaiki apartemennya dan mendekorasinya.

"Saya tidak ingin orang mengasihani saya hanya karena saya tinggal di bawah tanah," jelasnya. Park dan kekasihnya, Shim Min, membuat vlog tentang perubahan apartemen banjiha mereka.

Mereka sangat senang dengan tempat itu, tetapi butuh berbulan-bulan untuk sampai pada titik itu.

Shim, seorang YouTuber berusia 24 tahun, awalnya sangat tidak setuju dengan Park saat memutuskan untuk tinggal di apartemen banjiha.

"Saya pernah memiliki persepsi yang sangat negatif tentang banjiha karena tidak terlihat aman. Ini mengingatkan saya pada sisi gelap kota. Saya dibesarkan di kompleks apartemen bertingkat tinggi sepanjang hidup saya, jadi saya mengkhawatirkan kekasih saya."

Video perubahan rumah mereka mendapat respons positif dari para penonton. Beberapa penonton bahkan iri dengan gaya apartemen mereka.

"Kami mencintai rumah kami dan bangga dengan pekerjaan yang telah kami lakukan di sini," kata Min. Tapi, dia menekankan, itu tidak berarti mereka ingin menetap di banjiha selamanya. "Kami akan naik kelas."

Oh juga menabung untuk membeli tempat tinggal sendiri. Dengan tinggal di apartemen semi-bawah tanah, ia berharap bisa mewujudkan mimpinya lebih cepat.

"Satu-satunya penyesalan saya adalah kucing saya, April, tidak dapat menikmati sinar matahari melalui jendela."

Semua foto oleh Julie Yoon.

https://www.kompas.com/global/read/2022/08/15/182900870/menengok-isi-banjiha-apartemen-semi-bawah-tanah-di-seoul-korea-selatan

Terkini Lainnya

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke