Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bangladesh Terancam Krisis, Puluhan Ribu Masjid Diminta Batasi Pengunaan AC

Bangladesh telah mengalami pemadaman listrik dengan durasi lama dalam beberapa pekan terakhir.

Kadang-kadang bahkan sampai 13 jam sehari.

Dilaporkan AFP, untuk mengurangi tekanan pada jaringan listrik, puluhan ribu masjid di seluruh Bangladesh juga telah diminta untuk membatasi penggunaan AC.

Situasi ini terjadi ketika negara di Asia Selatan tersebut tengah mengalami kekurangan daya listrik yang diperparah oleh mata uang yang terdepresiasi dan berkurangnya cadangan devisa.

Seorang pejabat senior Kementerian Keuangan yang enggan disebut namanya, mengonfirmasi kepada AFP bahwa Bangladesh telah meminta batas kredit IMF. Tapi, tidak diungkap berapa jumlahnya.

Sementara, surat kabar lokal Daily Star melaporkan Bangladesh sedang mencari 4,5 miliar dollar AS dari pemberi pinjaman yang berbasis di Washington menyusul kunjungan baru-baru ini ke negara itu oleh perwakilannya.

Menteri Perencanaan Junior Bangladesh Shamsul Alam mengatakan kepada AFP, bahwa pihak berwenang sedang bergulat dengan "krisis" karena kenaikan harga bahan bakar internasional setelah serangan Rusia ke Ukraina.

"Neraca pembayaran kami berada di zona negatif. Kami perlu menstabilkan nilai tukar kami," katanya.

Para ekonom mengatakan mata uang taka Bangladesh telah turun secara efektif terhadap dollar AS sekitar 20 persen dalam tiga bulan terakhir.

Depresiasi mata uang taka semakin melemahkan keuangan negara, dengan defisit transaksi berjalan mencapai 17 miliar dollar AS.

Langkah-langkah penghematan Bangladesh

Alam mengatakan pemerintah telah meluncurkan "langkah-langkah penghematan" selain penjatahan listrik. Ini termasuk pembatasan impor dan pemotongan belanja pembangunan.

Pembangkit listrik tenaga diesel di seluruh negeri, dengan kapasitas pembangkitan 1.500 megawatt, telah dimatikan, sementara beberapa pembangkit listrik tenaga gas juga tidak beroperasi.

Posisi keuangan Bangladesh yang genting telah diperparah oleh banjir yang belum pernah terjadi sebelumnya di wilayah timur laut.

Air membanjiri rumah-rumah lebih dari tujuh juta orang dan menyebabkan kerusakan hampir 10 miliar dollar AS, menurut perkiraan pemerintah.

Oposisi Partai Nasionalis Bangladesh telah menyalahkan pemerintah atas krisis tersebut, menuduhnya menghambur-hamburkan uang untuk proyek-proyek batil bernilai miliaran dollar.

Beberapa negara Asia Selatan sedang berjuang dengan laju inflasi dan memburuknya keuangan publik yang dipicu oleh hambatan ekonomi global.

Seperti diketahui, negara tetangga Bangladesh, Sri Lanka saat ini sedang dalam negosiasi untuk bailout (dana talangan) IMF setelah kehabisan mata uang asing untuk mengimpor bahkan kebutuhan yang paling vital, memicu antrean panjang di pompa bensin, kekurangan makanan dan pemadaman listrik yang panjang.

Kerumunan orang yang marah di Sri Lanka telah menyerbu kediaman resmi presiden awal bulan ini, mendorong pemimpin itu untuk melarikan diri ke luar negeri dan mengajukan pengunduran dirinya.

https://www.kompas.com/global/read/2022/07/26/181500970/bangladesh-terancam-krisis-puluhan-ribu-masjid-diminta-batasi-pengunaan

Terkini Lainnya

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Global
Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Global
5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

Global
Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Global
Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke