Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bumi Memanas, Ini Lokasi Terpanas di 7 Benua yang Capai Suhu Sekitar 50 Derajat Celsius

KOMPAS.com - Panas ekstrem melanda Eropa, Afrika Utara, Timur Tengah dan Asia, dengan suhu naik di atas 40 derajat Celcius di banyak tempat yang menyebabkan kebakaran hutan dan kematian terkait panas.

Pada Jumat (15/7/2022), Kantor Meteorologi Inggris mengeluarkan peringatan "Panas ekstrem" dengan level merah (sangat berbahaya) pertama kalinya untuk Senin (18/7/2022) dan Selasa (19/7/2022).

Peringatan itu diumumkan terkait perkiraan suhu tinggi yang melebihi 40 derajat Celsius di sebagian besar Inggris, termasuk London dan Manchester, menjadikannya hari terpanas dalam catatan.

Rekor suhu tertinggi saat ini di Inggris adalah 38,7 derajat Celsius tercatat di Cambridge pada 25 Juli 2019.

Badan Keamanan Kesehatan Inggris juga meningkatkan peringatan kesehatan terkait panas dari tingkat tiga ke tingkat empat. Rumah sakit dengan ini sudah bersiap untuk lonjakan penerimaan korban terkait panas.

Warga disarankan untuk mencoba menghindari sinar matahari antara pukul 11 pagi hingga 3 sore, minum banyak cairan, dan menghindari aktivitas fisik.

Setidaknya 22 negara telah mencatat suhu maksimum 50 derajat Celsius atau lebih, berikut ini lokasi terpanas di 7 Benua yang pernah tercatat menurut laporan Al Jazeera:

Benua Amerika Utara

Death Valley California Amerika Serikat, tercatat sebagai lokasi yang pernah merasakan suhu tertinggi dunia yang terdaftar secara resmi, yakni 56,7 derajat Celsius pada 1913.

Benua Amerika Selatan

Rivadavia di Argentina tercatat merasakan suhu tertinggi di benuanya dengan panas mencapai 48,9 derajat Celsius pada 1905.

Benua Afrika

Suhu terpanas yang diketahui di Afrika adalah 55 derajat Celsius, tercatat di Kebili, Tunisia pada 1931.

Benua Asia

Kota Ahvaz di Iran memegang rekor terpanas Asia dengan suhu resmi mencapai 54 derajat Celsius yang tercatat pada 2017.

Benua Eropa

Suhu tertinggi yang pernah tercatat di Eropa adalah 48,8 derajat Celsius di pulau Sisilia Italia pada 11 Agustus 2021.

Benua Antartika

Pada 2020, Pulau Seymour di Antartika mencatat suhu maksimum 20,7 derajat Celsius.

Menurut Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) Perserikatan Bangsa-Bangsa, suhu di Semenanjung Antartika telah meningkat hampir 3 derajat Celsius selama 50 tahun terakhir.

Bumi memanas

Suhu rata-rata permukaan bumi pada 2020, bersama dengan 2016, teridentifikasi sebagai tahun terpanas yang pernah dicatat.

Secara kolektif, delapan tahun terakhir telah menjadi periode terpanas sejak pencatatan suhu modern dimulai pada 1880, menurut NASA.

Data suhu tahunan ini mencatat rekor suhu global, yang memberi tahu para ilmuwan bahwa planet ini sedang memanas.

Menurut catatan suhu NASA, Bumi pada 2021 sekitar 1,1 derajat Celsius lebih hangat daripada rata-rata akhir abad ke-19.

Bagaimana pengukuran suhu dilakukan?

Suhu yang dipublikasikan melalui media berita atau aplikasi cuaca di ponsel bergantung pada jaringan stasiun cuaca yang ditempatkan di seluruh dunia.

Untuk memastikan pembacaan yang akurat, stasiun cuaca menggunakan termometer resistensi platinum khusus yang ditempatkan di instrumen berbayang yang dikenal sebagai layar Stevenson pada ketinggian 1,25-2 meter (4-6 kaki) di atas tanah.

Ada dua skala untuk mengukur suhu yang digunakan dunia adalah Celsius dan Fahrenheit.

Seluruh dunia menggunakan skala Celsius yang dinamai sesuai astronom Swedia Anders Celsius, yang menemukan skala titik beku dan titik didih 0-100 derajat pada 1742.

Hanya beberapa negara, termasuk Amerika Serikat, yang menggunakan Fahrenheit sebagai skala resmi mereka.

https://www.kompas.com/global/read/2022/07/20/220200270/bumi-memanas-ini-lokasi-terpanas-di-7-benua-yang-capai-suhu-sekitar-50

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke