Putin pada Presiden Finlandia: Ikut NATO akan Jadi Kesalahan

Dilansir Al Jazeera, Moskwa sebelumnya memutus pasokan listriknya ke negara Nordik itu, dalam apa yang dilihat sebagai pembalasan atas langkah Helsinki.

“Putin menekankan bahwa akhir dari kebijakan tradisional netralitas militer akan menjadi kesalahan karena tidak ada ancaman terhadap keamanan Finlandia,” kata Kremlin dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (14/5/2022).

“Perubahan dalam orientasi politik negara seperti itu dapat berdampak negatif pada hubungan Rusia-Finlandia yang dikembangkan selama bertahun-tahun dalam semangat bertetangga yang baik dan kerja sama antar mitra,” kata Kremlin.

Presiden Finlandia Sauli Niinisto pun juga memberikan pernyataan.

"Panggilan telepon, yang diprakarsai oleh Finlandia, langsung dan lugas dan dilakukan tanpa gangguan. Menghindari ketegangan adalah hal penting,” katanya.

Invasi Moskow pada 24 Februari di Ukraina telah membuat opini politik dan publik di Finlandia dan negara tetangganya Swedia bergeser.

Mereka agaknya mendukung keanggotaan NATO sebagai pencegahan terhadap agresi Rusia.

Niinisto, yang telah berkomunikasi secara teratur dengan Putin dalam beberapa tahun terakhir, mengatakan negara Nordik dan anggota zona Euro "ingin menangani pertanyaan praktis yang timbul dari menjadi tetangga Rusia dengan cara yang benar dan profesional".

"Sangat penting bagi kita untuk berkomunikasi dengan tetangga kita, bahkan jika kita tidak meminta izin apa pun untuk langkah politik kita," kata Menteri Luar Negeri Finlandia Pekka Haavisto.

Pada Sabtu, operator jaringan Finlandia mengatakan bahwa Rusia telah menangguhkan pasokan listrik ke Finlandia dalam semalam.

Ini setelah perusahaan energinya RAO Nordic mengancam akan memotong pasokan karena tunggakan pembayaran.

Moskwa telah mengatakan bahwa mereka "pasti" akan melihat keanggotaan Finlandia sebagai ancaman.

Finlandia pun bisa saja dipaksa mengambil langkah-langkah timbal balik, teknis militer dan lainnya, untuk mengatasi ancaman yang dihasilkan.

Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin mengatakan bahwa negaranya siap untuk berbagai jenis tindakan dari Rusia.

“Tetapi tidak ada informasi yang mengindikasikan Rusia akan memulai aksi militer terhadap Finlandia,” katanya.