Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Begini Suasana Idul Fitri di Jalur Gaza Tahun Ini, Tenang dan Nyaman, Tak Ada Serangan

Mereka menghela nafas lega karena tak ada serangan baru Israel yang pecah, mengingat sebelumnya terjadi serangan berulang kali oleh pasukan Israel ke Masjid Al-Aqsa selama bulan suci Ramadhan.

Dilansir Al Jazeera, ketegangan yang meningkat selama berminggu-minggu dan baku tembak sporadis antara Gaza dan Israel telah menimbulkan kekhawatiran atas serangan baru Israel yang serupa dengan yang terjadi pada Mei tahun lalu.

Saat itu, setelah berminggu-minggu protes dan penggerebekan di Al-Aqsa selama Ramadhan, kekerasan 11 hari di Jalur yang terkepung.

Perang selama liburan Idul Fitri menyebabkan kematian setidaknya 260 orang Palestina, serta 13 orang Israel, dan menyebabkan kehancuran yang signifikan di wilayah yang sudah miskin.

Amani al-Kahlout, 29 tahun, wanita muda yang bersemangat memasak dan mendekorasi rumah, mengatakan kepada Al Jazeera bagaimana dia dengan hati-hati mempersiapkan di rumah untuk Idul Fitri dan sisa liburan.

“Saya sangat menyukai suasana Idul Fitri di Gaza. Saya suka menyiapkan makanan dan keramahtamahan khusus untuk pengunjung Idul Fitri,” kata al-Kahlout.

“Idul Fitri adalah kesempatan untuk menghibur dan menciptakan kegembiraan dan kebahagiaan jauh dari tekanan di sekitar kita di Gaza,” katanya.

Sebagai seorang selebgram dengan lebih dari 200.000 pengikut, dia mengatakan bagaimana dia suka menunjukkan bahwa Jalur Gaza tidak melulu tentang bom, kehancuran dan darah.

“Di Gaza, ada orang-orang yang memiliki ambisi, impian dan cinta untuk menikmati hidup mereka sepenuhnya, sama seperti orang lain di negara tetangga,” katanya.

“Saya sering menerima pesan di akun saya dari pengikut di luar Gaza yang bertanya kepada saya, apakah ini benar-benar Jalur Gaza, Seolah-olah satu-satunya citra Gaza adalah citra kehancuran dan pengeboman.”

Al-Kahlout mengakui bahwa kondisi ekonomi dan politik di Gaza memiliki efek buruk pada semua aspek kehidupan.

Orang-orang kehilangan kemampuan untuk mencari nafkah, dan tekanan psikologis hidup dapat meningkat setiap saat.

“Meskipun pengepungan berkelanjutan dan krisis tak berujung, orang-orang masih menciptakan kebahagiaan untuk diri mereka sendiri,” katanya.

“Kegembiraan Idul Fitri adalah wajib dan saya ingin menciptakan suasana yang menyenangkan untuk keluarga saya,” tambahnya.

https://www.kompas.com/global/read/2022/05/03/121500570/begini-suasana-idul-fitri-di-jalur-gaza-tahun-ini-tenang-dan-nyaman-tak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke