Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rangkuman Hari Ke-64 Serangan Rusia ke Ukraina, PBB Akui Gagal Akhiri Perang, Kyiv Dibom Lagi

KYIV, KOMPAS.com - Serangan Rusia ke Ukraina memasuki hari ke-64 pada Kamis (28/4/2022).

Ini terhitung sejak Presiden Vladimir Putin memerintahkan invasi Rusia ke Ukraina yang disebutnya sebagai operasi militer khusus pada 24 Februari.

Pada perang Rusia-Ukraina hari kemarin, masih ada beberapa hal baru yang “mewarnai” konflik antarkedua negara.

Misalnya, serangan Rusia menghantam Kyiv saat Sekjen PBB berkunjung ke kota tersebut untuk bertemu dengan Presiden Volodymyr Zelensky.

Pada hari itu, muncul juga kecaman Presiden AS Joe Biden ke Rusia soal tuduhan penggunaan senjata nuklir di Ukraina.

Untuk lebih lengkapnya, berikut adalah rangkuman serangan Rusia ke Ukraina yang terjadi pada hari ke-64:

Biden kecam Rusia soal senjata nuklir

Presiden AS Joe Biden mengecam Moskwa karena "komentar kosong" tentang kemungkinan penggunaan senjata nuklir dalam konflik Ukraina, dengan mengatakan pembicaraan semacam itu menunjukkan keputusasaan Rusia.

Komentarnya muncul sehari setelah Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan bahwa jika pasukan Barat campur tangan di Ukraina, mereka akan menghadapi tanggapan militer "secepat kilat".

Putin menegaskan, "Kami memiliki semua alat untuk ini".

Biden mengatakan Amerika Serikat "tidak menyerang Rusia" meskipun "retorika mengganggu" Moskwa.

Biden juga mengatakan negaranya tidak akan membiarkan Rusia menggunakan "pemerasan gas" untuk menekan sekutu Eropa dan untuk melemahkan sanksi yang dijatuhkan pada Moskwa atas invasinya ke Ukraina.

Sebelumnya Gedung Putih mengusulkan penggunaan aset yang disita dari oligarki Rusia untuk mengkompensasi Ukraina atas kerusakan yang disebabkan oleh perang.

Pengungkapan tentara Rusia yang dicurigai melakukan kejahatan perang di Bucha

Kantor kejaksaan Ukraina mengatakan telah mengidentifikasi 10 tentara Rusia yang diduga melakukan kejahatan perang di pinggiran kota Kyiv, Bucha.

Dikatakan pasukan dari brigade infanteri bermotor ke-64 dicurigai melakukan "pembunuhan berencana", perlakuan kejam, dan pelanggaran lain terhadap hukum dan kebiasaan perang selama pendudukan mereka di Kota Bucha pada bulan Maret.

Para penyelidik juga telah mengidentifikasi lebih dari 8.000 kasus dugaan kejahatan perang sejak invasi Rusia, kata jaksa agung Ukraina Iryna Venediktova kepada Deutsche Welle.

"Sebenarnya 8.600 kasus hanya tentang kejahatan perang, dan lebih dari 4.000 kasus terkait dengan kejahatan perang," kata Venediktova.

Sekjen PBB: Dewan Keamanan gagal cegah dan akhiri perang

Sekjen PBB Antonio Guterres mengatakan bahwa Dewan Keamanan gagal melangkah cukup jauh dalam upayanya untuk "mencegah dan mengakhiri" perang Rusia di Ukraina.

"Biar saya perjelas: Dewan Keamanan gagal melakukan segala daya untuk mencegah dan mengakhiri perang ini. Dan ini adalah sumber kekecewaan, frustrasi, dan kemarahan besar," kata dia pada konferensi pers bersama dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, selama kunjungannya ke Kyiv.

Dia berbicara setelah mengunjungi Bucha dan dua kota lain di mana pasukan Rusia dituduh membantai warga sipil, pada kunjungan pertamanya ke Ukraina sejak Rusia menginvasi.

Kyiv terkena serangan Rusia saat Sekjen PBB berkunjung

Serangan Rusia menghantam Kyiv saat Sekjen PBB Guterres berkunjung. Ini merupakan pengeboman pertama di ibu kota Ukraina sejak pertengahan April, kata kantor presiden dan koresponden AFP.

"Serangan rudal di pusat kota Kyiv selama kunjungan resmi @antonioguterres," tweet kantor Zelensky, dengan koresponden AFP mendengar ledakan dan melihat asap dan api datang dari daerah tersebut.

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengutuk serangan itu sebagai "tindakan barbarisme keji".

Peringatan Kremlin tentang senjata

Kremlin mengatakan bahwa pengiriman senjata Barat ke Ukraina merupakan ancaman bagi keamanan Eropa.

"Kecenderungan untuk memompa senjata, termasuk senjata berat ke Ukraina, ini adalah tindakan yang mengancam keamanan benua, memprovokasi ketidakstabilan," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan, Kamis.

Dia bereaksi terhadap komentar Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss, yang meminta sekutu Kyiv untuk mengirim lebih banyak tank dan senjata berat lainnya ke Ukraina.

Sementara itu, parlemen Jerman mendukung pemberian senjata berat kepada Ukraina, menandai pergeseran dari pendekatan yang sebelumnya hati-hati ke Rusia.

7 depot bahan bakar Ukraina hancur

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pasukannya telah menghancurkan tujuh depot bahan bakar dan amunisi Ukraina dengan "rudal presisi tinggi".

Warga Inggris tewas

Kementerian Luar Negeri Inggris mengonfirmasi bahwa seorang warga negara Inggris telah tewas di Ukraina dan satu lagi hilang.

Media Inggris melaporkan bahwa pasangan itu mungkin berperang melawan pasukan Rusia.

Beberapa warga negara Inggris dan ganda Inggris-Ukraina diketahui telah menjadi sukarelawan di pihak Ukraina.

https://www.kompas.com/global/read/2022/04/29/061000970/rangkuman-hari-ke-64-serangan-rusia-ke-ukraina-pbb-akui-gagal-akhiri

Terkini Lainnya

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

Global
PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

Global
Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Global
13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

Global
Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Global
Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Global
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Global
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Global
2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

Global
AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

Global
Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Global
Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Global
China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke