Dilansir Al Jazeera, juru bicara kepolisian Kabul Khalid Zadran mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa bom rakitan (IED) meledak di luar sekolah menengah Abdul Rahim Shahid di Kabul barat.
Dia sebelumnya mencuit bahwa tiga ledakan telah mengguncang sekolah, yang berada di daerah yang sebagian besar dihuni komunitas Syiah Hazara, minoritas etnis dan agama yang sering menjadi sasaran serangan ISIL (ISIS) di masa lalu.
Ledakan pada Selasa (18/4/2022) terjadi ketika para siswa keluar dari kelas pagi mereka, kata seorang saksi mata kepada AFP.
Kepala departemen perawatan rumah sakit, yang menolak disebutkan namanya, mengatakan kepada kantor berita Reuters, setidaknya empat orang tewas dan 14 terluka dalam ledakan itu.
Namun Al Jazeera, belum dapat secara independen mengkonfirmasi jumlah korban.
Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, yang menyusul jeda kekerasan selama bulan-bulan musim dingin dan setelah pasukan asing mundur tahun lalu.
Penguasa Taliban Afghanistan mengatakan mereka telah mengamankan negara itu sejak mengambil alih kekuasaan pada Agustus, tetapi para pejabat dan analis internasional mengatakan risiko pemberontakan tetap ada.
Banyak serangan dalam beberapa bulan terakhir telah diklaim oleh ISIL.
Pada Mei tahun lalu, setidaknya 85 orang, terutama siswa perempuan, tewas dan sekitar 300 orang terluka ketika tiga bom meledak di dekat sekolah mereka di Dasht-e-Barchi.
https://www.kompas.com/global/read/2022/04/19/170000870/bom-meledak-dekat-sekolah-di-kabul-saat-para-siswa-ramai-ramai-keluar