Dalam panggilan, Beijing kembali menyerukan pembicaraan untuk mengakhiri konflik di Ukraina.
Dilansir Reuters, panggilan itu, yang menurut Beijing dibuat atas permintaan Ukraina, adalah percakapan tingkat tinggi pertama yang dilaporkan antara negara-negara tersebut sejak 1 Maret lalu.
Saat itu, Kuleba meminta Beijing menggunakan hubungannya dengan Moskwa untuk menghentikan invasi Rusia, kata kementerian luar negeri Ukraina saat itu.
"Perang berakhir pada akhirnya. Kuncinya adalah bagaimana merefleksikan rasa sakit, untuk menjaga keamanan abadi di Eropa dan membangun mekanisme keamanan Eropa yang seimbang, efektif dan berkelanjutan," kata Wang, menurut kementerian.
"China siap memainkan peran konstruktif dalam posisi yang objektif," tambahnya.
Kuleba pun mencuit ucapan terima kasih kepada "rekan China saya atas solidaritas dengan korban sipil."
"Kami berdua memiliki keyakinan yang sama bahwa mengakhiri perang melawan Ukraina melayani kepentingan bersama perdamaian, keamanan pangan global, dan perdagangan internasional," katanya.
China, yang semakin dekat dengan Moskwa dalam beberapa tahun terakhir, sementara juga memiliki hubungan diplomatik yang baik dan hubungan perdagangan yang kuat dengan Ukraina.
Meski begitu China menolak mengutuk serangan Rusia ke negara itu atau menyebut tindakannya di sana sebagai invasi.
Rusia sendiri meluncurkan apa yang disebutnya "operasi khusus" di Ukraina pada 24 Februari lalu.
https://www.kompas.com/global/read/2022/04/05/131000070/ukraina-terkini--china-lakukan-pembicaraan-dengan-ukraina-bantu-akhiri