Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cerita Sarjana Teknik Jadi Driver Ojol: Saya Bantu Orangtua, asal Halal Tak Ada Salahnya

Norazmaly sempat dituding hanya mencari simpati publik saat mengunggah video dirinya basah kuyup kehujanan, dan berkata kepada dirinya sendiri untuk tetap sabar menghadapi cuaca buruk.

Netizen Malaysia juga menuduh pekerjaannya adalah konsekuensi karena tidak menimba ilmu selama masa mudanya.

Video Norazmaly kehujanan yang diunggah pada 7 Maret 2022 viral dengan 221.000 views hingga Minggu (20/3/2022) pagi.

"Susah susah dulu, senang senang kemudian," tulisnya di caption. Videonya menunjukkan ekspresi tersenyum dan pesan untuk mensyukuri pekerjaan.

"Itulah kalau dulu belajarnya main-main. Kalau susah sekarang mencari simpati," komentar seorang netizen yang dicantumkan Norazmaly di videonya.

Pria berusia 26 tahun itu juga menyebutkan, ia meraih gelar Sarjana Teknik Perawatan Pesawat (Mekanikal) di UniKL MIAT, Sepang, pada Juli 2021.

“Setelah menyelesaikan studi, saya membantu keluarga dengan bisnis kecil mereka. Ayah saya punya kedai burger sendiri, sementara ibu saya menjual 'rojak'," ungkapnya dikutip dari World of Buzz, Jumat (18/3/2022).

"Kemudian, saya memutuskan untuk bekerja sebagai kurir pengiriman sehingga bisa meraup pendapatan tetapi pada saat yang sama saya dapat membantu orang tua dengan bisnis mereka.”

Pesan dari Norazmaly

Driver ojol Malaysia tersebut juga menyatakan, dirinya tidak terlahir di keluarga yang berkecukupan, tetapi masih bersyukur bisa hidup sederhana.

Dia menjelaskan, “Saya ingin memberitahu semua orang untuk bekerja keras pada awalnya, dan menikmati hasil manis kerja mereka ketika itu pada akhirnya."

"Jika keluarga kita sedang menghadapi kesulitan, bukan berarti kita harus hidup seperti itu selamanya. Kami harus bekerja keras untuk mengubah nasib keluarga kami.”

Norazmaly mengaku tidak tersinggung dengan kritik terhadap dirinya dan dia hanya ingin membantu menjernihkan pikiran negatif publik terhadap orang-orang yang mengalami kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan.

“Orang yang menganggur belum tentu tidak berpendidikan,” jelasnya. “Hanya saja mereka belum mendapatkan tawaran pekerjaan yang sesuai dengan latar belakang pendidikannya. Lagipula, tidak ada salahnya bekerja sebagai pengantar makanan. Itu masih pekerjaan halal.”

“Ada yang bergelar Master bahkan PhD yang bekerja sebagai food rider di waktu senggang. Orang-orang ini tidak akan sombong ketika berada di atas, karena mereka sudah menyadari perjuangan orang lain ketika mereka berada di bawah,” tambahnya.

Norazmaly kemudian mengungkapkan cita-citanya menjadi insinyur pesawat atau dosen.

“Tidak peduli siapa kita, jangan meremehkan orang lain. Karena kita tidak tahu apa yang mereka alami. Kalaupun kita tidak mau memberikan dukungan atau mendoakan yang terbaik untuk mereka, jangan pernah merendahkan orang lain,” pungkas Norazmaly mengakhiri pesannya.

https://www.kompas.com/global/read/2022/03/20/122800470/cerita-sarjana-teknik-jadi-driver-ojol--saya-bantu-orangtua-asal-halal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke