Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dibeli Seharga Ratusan Ribu, Nilai Gambar Ini Ternyata Rp 144 Miliar

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Sebuah gambar yang dibeli seharga 30 dollar AS (Rp 432.000) rupanya bernilai lebih dari 10 juta dollar AS (Rp 144 miliar).

Gambar tersebut rupanya merupakan karya dari seniman era Renaisans yakni Albrecht Durer dari Jerman.

Mulanya, seorang kolektor seni sekaligus konsultan galeri bernama Clifford Schorer diminta oleh seorang pemilik toko buku Massachusetts, AS, melihat gambar tersebut pada 2019.

Penjual buku tersebut memberi tahu Schorer bahwa gambar tersebut diyakini sebagai karya Durer sebagaimana dilansir UPI, Jumat (4/2/2022).

Gambar itu dibeli dari seorang teman seharga 30 dollar AS (Rp 432.000) saat garage sale pada 2017.

Schorer awalnya ragu akan informasi tersebut, namun dia tetap saja datang untuk memenuhi permintaan si pemilik toko buku.

Betapa terkejutnya Schorer bahwa gambar tersebut benar karya Durer yang berjudul The Virgin and Child. Durer sendiri meninggal apda 1528.

"Ketika Anda berada di dunia saya, Anda menghabiskan hidup Anda untuk mencari hal-hal yang tidak diketahui yang mengarah pada jalan penelitian yang menarik," kata Schorer kepada CNN.

"Dan saya dapat melihat bahwa saya berada di awal dari sesuatu yang sangat menarik," sambung Schorer.

Schorer menambahkan, dia menghabiskan tiga tahun berkeliling dunia untuk memverifikasi keaslian karya tersebut.

Kolektor seni tersebut juga menuturkan bahwa para ahli sepakat menurut analisis usia, gambar tersebut berasal dari periode waktu yang tepat dan memiliki ciri khas karya Durer.

Schorer mengatakan, dia yakin gambar itu bisa bernilai lebih dari 10 juta dollar AS (Rp 144 miliar).

https://www.kompas.com/global/read/2022/02/06/130100970/dibeli-seharga-ratusan-ribu-nilai-gambar-ini-ternyata-rp-144-miliar

Terkini Lainnya

Joe Biden Kecam ICC karena Berupaya Menangkap PM Israel

Joe Biden Kecam ICC karena Berupaya Menangkap PM Israel

Global
[POPULER GLOBAL] Presiden Iran Meninggal Kecelakaan | Kronologi Penemuan Helikopter Raisi

[POPULER GLOBAL] Presiden Iran Meninggal Kecelakaan | Kronologi Penemuan Helikopter Raisi

Global
China: Dinamika Politik Taiwan Tak Akan Ubah Kebijakan 'Satu China'

China: Dinamika Politik Taiwan Tak Akan Ubah Kebijakan "Satu China"

Global
Sejarah Orang Jawa di Kaledonia Baru, Negara yang Sedang Dilanda Kerusuhan

Sejarah Orang Jawa di Kaledonia Baru, Negara yang Sedang Dilanda Kerusuhan

Global
Ketika 706 Orang Bernama Kyle Berkumpul, tapi Gagal Pecahkan Rekor...

Ketika 706 Orang Bernama Kyle Berkumpul, tapi Gagal Pecahkan Rekor...

Global
Meski Alami Luka Bakar, Jenazah Presiden Iran Dapat Dikenali dan Tak Perlu Tes DNA

Meski Alami Luka Bakar, Jenazah Presiden Iran Dapat Dikenali dan Tak Perlu Tes DNA

Global
ICC Ancang-ancang Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Israel dan Pemimpin Hamas

ICC Ancang-ancang Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Israel dan Pemimpin Hamas

Global
Ukraina Jatuhkan 29 Drone Rusia dalam Semalam, Targetkan Barat, Tengah, dan Selatan

Ukraina Jatuhkan 29 Drone Rusia dalam Semalam, Targetkan Barat, Tengah, dan Selatan

Global
Hari Ini, Kondisi PM Slovakia Stabil dan Membaik

Hari Ini, Kondisi PM Slovakia Stabil dan Membaik

Global
Jasad Presiden Iran Ebrahim Raisi Ditemukan dan Dibawa ke Tabriz, Operasi Pencarian Diakhiri

Jasad Presiden Iran Ebrahim Raisi Ditemukan dan Dibawa ke Tabriz, Operasi Pencarian Diakhiri

Global
Penikaman di SD China, 2 Orang Tewas, 10 Lainnya Terluka

Penikaman di SD China, 2 Orang Tewas, 10 Lainnya Terluka

Global
Apa Tujuan Asli Putin Menginvasi Ukraina?

Apa Tujuan Asli Putin Menginvasi Ukraina?

Internasional
Hamas: Ebrahim Raisi, Sosok Terhormat Pendukung Palestina

Hamas: Ebrahim Raisi, Sosok Terhormat Pendukung Palestina

Global
ISIS Serang Wisatawan Asing di Afghanistan, Sektor Pariwisata Terguncang

ISIS Serang Wisatawan Asing di Afghanistan, Sektor Pariwisata Terguncang

Global
Lai Ching-te Dilantik Jadi Presiden Taiwan, Desak China Hentikan Intimidasi

Lai Ching-te Dilantik Jadi Presiden Taiwan, Desak China Hentikan Intimidasi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke