Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ukraina Sambut Baik Rencana Rusia Lanjutkan Pembicaraan pada Awal Februari

Ukraina juga merasa rencana itu pertanda Rusia bermaksud menemukan solusi diplomatik untuk krisis saat ini.

Kekhawatiran global berkembang atas potensi invasi Rusia ke Ukraina, karena puluhan ribu tentara Rusia telah ditempatkan di perbatasan dalam beberapa pekan terakhir.

Pada Rabu (26/1/2022), pejabat senior Rusia dan Ukraina bertemu di Paris dengan perwakilan dari Perancis dan Jerman.

"Kabar baiknya adalah para penasihat sepakat untuk bertemu di Berlin dalam dua minggu, yang berarti bahwa setidaknya untuk dua minggu ke depan, Rusia kemungkinan akan tetap berada di jalur diplomatik," kata Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba kepada wartawan di Kopenhagen setelah pembicaraan dengan mitranya dari Denmark.

Dia mencatat bahwa sementara tidak ada perubahan besar setelah pertemuan pada Rabu, kesepakatan untuk melanjutkan diskusi adalah kabar baik.

Meskipun demikian, ia menyerukan Barat untuk memperkuat kerja sama militer dan pertahanannya dengan Kiev.

"Meskipun saya lebih suka soft power, saya khawatir ini adalah waktu yang tepat untuk menggunakan hard power. Ukraina yang kuat adalah tindakan pencegahan terbaik".

Dia juga memuji Pemerintah AS untuk "berkonsultasi dengan kami sebelum mereka berbicara dengan Rusia".

Namun, dia mengingatkan bahwa Kiev "tidak akan membiarkan siapa pun, bahkan teman-teman kita, untuk memaksakan konsesi pada kita" dan bersikeras itu kehendak Rusia untuk membuat konsesi.

“Setiap negara dapat melakukan sesuatu jika memiliki kemauan politik. Dan ketika tidak, mereka tidak akan menemukan alasan untuk tidak melakukan apa-apa”, kata Kuleba dengan menghujat Jerman, yang menolak memberikan senjata ke Ukraina.

https://www.kompas.com/global/read/2022/01/27/230900370/ukraina-sambut-baik-rencana-rusia-lanjutkan-pembicaraan-pada-awal

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke