Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

23 Orang di Kapal Militer Australia Pembawa Bantuan ke Tonga Terdeteksi Positif Covid-19

WELLINGTON, KOMPAS.com - Hampir dua lusin pelaut di kapal militer Australia yang akan mengirimkan bantuan ke Tonga terdeteksi positif Covid-19.

Laporan yang disampaikan para pejabat pada Selasa (25/1/2022), meningkatkan kekhawatiran akan infeksi Covid-19 dari pembawa bantuan ke negara Pasifik yang sejauh ini berhasil menghindari wabah.

Menteri Pertahanan Australia Peter Dutton mengatakan pemerintahnya bekerja dengan otoritas Tonga untuk menjaga kapal tetap di laut. Mereka juga memastikan tidak ada ancaman bagi 105.000 penduduk Tonga.

Pihak berwenang Tonga telah waspada akan penerimaan bantuan internasional, yang berisiko menyebabkan bencana yang lebih besar daripada letusan besar gunung berapi bawah laut 10 hari yang lalu.

Letusan tersebut memicu tsunami yang menghancurkan puluhan rumah, dan abu vulkanik telah mencemari air minum.

Sejak pandemi dimulai, laporan Covid-19 Tonga hanya melaporkan satu positif dan telah menghindari wabah apa pun.

Itu adalah salah satu dari sedikit negara di dunia yang saat ini sepenuhnya bebas virus. Sekitar 61 persen orang Tonga sudah divaksinasi penuh, menurut Our World in Data melansir AP.

Pejabat Australia mengatakan 23 anggota awak terinfeksi di HMAS Adelaide, yang meninggalkan Brisbane pada Jumat (21/1/2022).

“Mereka sangat membutuhkan bantuan, tetapi mereka tidak menginginkan risiko Covid,” kata Dutton kepada Sky News. "Kami akan menyelesaikan semua itu secepat yang kami bisa."

Ini adalah pengiriman bantuan kedua dari Australia di mana setidaknya satu anggota awak dinyatakan positif. Sebuah pesawat angkut militer C-17 Globemaster sebelumnya berbalik arah di tengah penerbangan setelah seseorang didiagnosis.

Sementara itu, seorang pejabat perusahaan kabel mengatakan pulau utama Tonga dapat memulihkan layanan internetnya dalam waktu dua minggu. Namun, mungkin diperlukan waktu lebih lama untuk memperbaiki koneksi ke pulau-pulau yang lebih kecil.

Kabel serat optik bawah laut tunggal yang menghubungkan negara Pasifik tersebut ke dunia luar terputus setelah letusan dan tsunami.

Itu membuat kebanyakan orang tidak dapat terhubung dengan orang yang dicintai di luar negeri. Selama berhari-hari, orang-orang tidak dapat mengakses ponsel mereka, menggunakan email, atau media sosial.

Sejak itu, Digicel Tonga dapat memulihkan layanan panggilan internasional ke beberapa area dengan menggunakan koneksi satelit. Beberapa orang dapat mengirim email atau mendapatkan konektivitas internet terbatas.

Samieula Fonua, yang memimpin dewan di Tonga Cable Ltd., perusahaan milik negara yang memiliki kabel serat optik, mengatakan sebuah kapal perbaikan telah berangkat dari Papua Nugini.

Kapal itu harus singgah di Samoa pada Senin (24/1/2022) untuk mengambil pasokan, kemudian akan tiba di Tonga pada 1 Februari.

Fonua mengatakan CS Reliance memiliki sekitar 60 awak, termasuk insinyur, penyelam, dan staf medis. Peralatannya termasuk robot yang bisa meninjau kabel di dasar laut.

Seperti banyak negara Pasifik kecil lainnya, Tonga sangat bergantung pada satu kabel untuk tetap terhubung dan memiliki sedikit rencana cadangan koneksi.

Tiga tahun lalu, putusnya kabel yang diyakini disebabkan oleh kapal yang menyeret jangkarnya juga menyebabkan gangguan selama berminggu-minggu.

Selain itu, kabel serat optik domestik yang menghubungkan pulau-pulau kecil di Tonga ke pulau utama terbukti jauh lebih sulit untuk diperbaiki.

Kabel berada di dekat gunung berapi bawah laut yang meletus dan mungkin telah rusak parah. Akibatnya, mungkin perlu perbaikan ekstensif atau bahkan penggantian.

Fonua mengatakan fokusnya adalah memperbaiki kabel internasional utama, dan mereka dapat menangani koneksi domestik "di lain waktu."

Masyarakat Tonga, kata dia, telah memahami gangguan komunikasi yang disebabkan oleh bencana, yang menewaskan tiga orang, menghancurkan puluhan rumah dan mencemari pasokan air dengan abu vulkanik.

“Orang-orang tenang. Keluar dari pemadaman total, hanya bisa menelepon ke luar dan mengirim email telah sedikit menenangkan mereka,” kata Fonua.

“Pada saat mereka mulai semakin frustrasi, saya berharap kabel kita sudah terhubung saat itu.”

https://www.kompas.com/global/read/2022/01/25/163000070/23-orang-di-kapal-militer-australia-pembawa-bantuan-ke-tonga-terdeteksi

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke