Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Situasi Makin Panas, Keluarga Personel Kedutaan AS Diminta Tinggalkan Ukraina

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Para keluarga personel Kedutaan Besar AS di Ukraina diminta segera meninggalkan negara tersebut sesegera mungkin setelah Senin (24/1/2022).

Pengumuman mendadak tersebut dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri AS sebagaimana dilansir Fox News, Sabtu (22/1/2022).

Seorang pejabat AS mengatakan kepada Fox News, pihak kementerian juga mendorong warga AS di Ukraina untuk pergi dari negara tersebut dengan penerbangan komersial pekan depan.

Hal tersebut disampaikan ketika situasi Ukraina semakin memanas setelah Rusia enggan menarik puluhan ribu pasukannya dari perbatasan.

Negara-negara Barat khawatir bahwa Moskwa bisa menyerang Ukraina sewaktu-waktu.

Pada Jumat (21/1/2022) malam waktu setempat, Kedutaan Besar AS di Ukraina mengumumkan pengiriman amunisi pertama telah tiba seperti yang diarahkan oleh Presiden Biden.

Sejumlah pejabat AS mengatakan, amunisi tersebut merupakan bagian dari apa yang disebut Kementerian Luar Negeri AS sebagai bantuan mematikan yang dibutuhkan oleh tentara Ukraina di garis depan.

Para pejabat AS juga memberi tahu Fox News bahwa rudal anti-tank Javelin diperkirakan akan tiba awal minggu pekan dari negara-negara Baltik dan dari persediaan militer AS.

Sementara itu, sejumlah jet tempur canggih Rusia telah tiba di Belarus, negara sekutu Moskwa di utara Ukraina.

Moswa meminta NATO untuk tidak menjadikan Ukraina anggota dari aliansi itu. Rusia juga menuntut Barat menarik kekuatannya dari Eropa timur.

Namun, tuntutan-tuntutan Rusia tersebut ditolak oleh Barat.

Pembicaraan antara Menteri Luar Negeri AS Blinken dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov pada Jumat juga tidak menghasilkan terobosan meski kedua belah pihak sepakat melanjutkan negosiasi secara diplomatis.

Kedua diplomat itu akan berbicara lagi setelah AS mengajukan tanggapan resmi atas tuntutan Rusia pekan depan.

https://www.kompas.com/global/read/2022/01/23/201600370/situasi-makin-panas-keluarga-personel-kedutaan-as-diminta-tinggalkan

Terkini Lainnya

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke