LOS ANGELES, KOMPAS.com - Seorang mantan agen FBI di pengadilan pada Selasa (18/1/2022) mengajukan informasi yang menguatkan bahwa ayah Britney Spears memata-matai putrinya selama 13 tahun konservatori.
Dilansir New York Times, Sherine Ebadi, seorang penyelidik yang dipekerjakan tim hukum bintang pop itu, mendukung klaim yang dilaporkan sebelumnya.
Jamie Spears, membayar hampir 6 juta dollar AS agar firma keamanan swasta Black Box Security mengawasi putrinya.
Uang itu dilaporkan berasal dari harta penyanyi, kata pengacaranya Mathew S Rosengart.
Ebadi, yang saat ini bekerja di firma intelijen dan investigasi Kroll Associates Inc dan sebelumnya bekerja untuk FBI, menulis bahwa Jamie Spears "terlibat dan mengarahkan orang lain untuk terlibat dalam pelanggaran privasi dan kebebasan sipil Britney yang tidak masuk akal."
Dugaan pelanggaran termasuk memantau ponsel putrinya dan menempatkan alat perekam di kamar tidurnya.
Selain itu, Jamie Spears dilaporkan "sangat tertarik dengan komunikasi pengacara-klien putrinya."
Ebadi, yang membantu penyelidikan khusus atas campur tangan Rusia dalam pemilihan presiden 2016, mengklaim bahwa ada "ratusan jam rekaman audio".
Hal ini diperoleh dari perangkat yang ditanam di kamar bintang pop tanpa sepengetahuannya.
Pengajuan itu dilakukan saat tim hukum Britney Spears melawan permintaan Jamie Spears agar putrinya membayar biaya hukum yang terkait dengan konservatorinya.
Rosengart mendorong pengadilan untuk menolak tuntutan Jamie Spears, dengan alasantuduhan pelanggaran terhadapnya bersifat spesifik, kredibel, dan serius.
Ini mulai dari penyalahgunaan hingga konflik kepentingan, salah urus keuangan, dan korupsi konservatori hingga melibatkan hukum pidana negara bagian dan federal.
https://www.kompas.com/global/read/2022/01/21/090000570/mantan-agen-fbi--ayah-britney-spears-memata-matai-putrinya-selama