Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kisah Erich Hartmann: Pilot Pesawat Tempur Tersukses, Penggempur Angkasa Tanpa Ampun

KOMPAS.com - Saat bertugas di Luftwaffe Jerman dalam Perang Dunia II, sosok bernama Erich Hartmann, menerbangkan lebih dari 1.400 misi di Messerschmitt Bf 109.

Ini memungkinkannya membunuh 352 musuh. Hartmann pun menjadi semakin dikenal karena mendominasi langit di Front Timur.

Dilansir laman E-Dirgantara, dalam buku "Black Tulip", penulis Erik Schmidt berusaha menjelaskan kompleksitas kepribadian Hartmann, sosok legenda dalam dunia penerbangan.

Schmidt pun berbicara dengan editor rekanan senior Air & Space Diane Tedeschi.

Menurut Schmidt, Hartmann berada di kelompok awal pilot Jerman yang mendapat pelatihan lengkap sebelum mereka dikirim ke arena perang.

"Dia tahu pesawat, misi, dan taktiknya dengan sangat baik," ujarnya.

"Dia juga memiliki strategi dogfighting yang sangat cocok dengan situasi Front Timur. Hartmann selalu mencari serangan yang cepat dan mendadak, dan menghindari pertempuran yang berbelit-belit," tambahnya.

Selama berada di arena, Hartmann terkenal karena menyerang dari jarak yang sangat dekat.

Ini membuat tembakannya mematikan, menghemat amunisi untuk lebih banyak musuh, dan tidak perlu memperingatkan targetnya.

Erich Alfred Hartmann, yang lahir pada 19 April 1922 dan wafat pada 20 September 1993, semasa hidupnya dikenal sebagai pilot pesawat tempur Jerman selama Perang Dunia II.

Dia disebut sosok paling paling sukses dalam sejarah perang udara. Menerbangkan 1.404 misi tempur dan berpartisipasi dalam pertempuran udara pada 825 kesempatan terpisah.

Hartmann dipuji karena menembak jatuh total 352 pesawat Sekutu, 345 pesawat Soviet, dan 7 pesawat Amerika saat bertugas dengan Luftwaffe.

Selama karirnya, Hartmann terpaksa mendaratkan pesawat tempurnya sebanyak 16 kali karena kegagalan mekanis atau kerusakan yang diterima dari bagian-bagian pesawat musuh yang telah ditembak jatuhnya.

Tapi hebatnya, dia tidak pernah ditembak jatuh oleh aksi musuh secara langsung.

Pada 29 Oktober 1943, Hartmann dianugerahi Knight's Cross of the Iron Cross untuk 148 pesawat musuh yang dihancurkan dan Oak Leaves to Knight's Cross untuk 202 pesawat musuh pada 2 Maret 1944.

Hartmann meraih kemenangan udaranya yang ke-352 dan terakhir pada tengah hari pada tanggal 8 Mei 1945, beberapa jam sebelum Jerman menyerah.

Bersama dengan sisa JG 52, ia menyerah kepada pasukan Angkatan Darat AS dan diserahkan kepada Tentara Merah.

Dalam upaya untuk menekannya agar bergabung dengan Tentara Rakyat Nasional Jerman Timur yang ramah-Soviet, dia diadili atas tuduhan kejahatan perang dan dihukum.

Dia awalnya dijatuhi hukuman 20 tahun penjara, kemudian meningkat menjadi 25 tahun, dan menghabiskan 10 tahun di berbagai kamp penjara dan gulag Soviet sampai dia dibebaskan pada tahun 1955.

Pada tahun 1997, Federasi Rusia secara anumerta membebaskannya dari semua tuduhan.

Di tahun-tahun terakhirnya, setelah karir militernya berakhir, ia menjadi instruktur penerbangan sipil.

Erich Hartmann meninggal pada 20 September 1993 dalam usia 71 tahun. Tapi nyali dan kehebatannya tak lekas surut.

https://www.kompas.com/global/read/2022/01/19/193000470/kisah-erich-hartmann--pilot-pesawat-tempur-tersukses-penggempur-angkasa

Terkini Lainnya

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke