Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sidang Visa Novak Djokovic Dimulai, Ini 4 Kemungkinan Nasibnya di Australia

Sidang pengadilan federal online yang dibuka pada Senin (10/1/2022) pukul 10.00 pagi waktu setempat itu akan menentukan bagaimana nasib Djokovic selanjutnya.

Dikutip dari AFP, berikut ini adalah empat kemungkinan hasil sidang Novak Djokovic.

1. Djokovic menang

Jika hakim Anthony Kelly memutuskan mendukung Djokovic, itu akan membatalkan pencabutan visanya, yang akan menjadi valid lagi.

Ini akan menjadi kemenangan sensasional bagi Djokovic yang skeptis terhadap vaksin dan kemunduran bagi Pemerintah Australia, yang memberlakukan kontrol ketat terhadap Covid-19 di perbatasannya selama sekitar dua tahun.

Tim hukum bintang tenis Serbia itu telah menetapkan apa yang mereka inginkan agar diputuskan oleh hakim dalam skenario ini.

Dalam pengajuan setebal 35 halaman menjelang sidang, mereka menyerukan pembebasan segera dari penahanan selambat-lambatnya pukul 17.00 hari Senin.

Mereka juga meminta hakim untuk memutuskan secepat mungkin, tanpa menunggu untuk menyusun alasan hukumnya yang menurut mereka bisa dirilis kemudian.

Australia Terbuka dimulai tujuh hari setelah sidang hari ini.

2. Australia banding

Namun, pemerintah pasti akan mengajukan banding atas putusan tersebut, kata Christopher Levingston, spesialis terakreditasi dalam hukum migrasi dengan pengalaman lebih dari 20 tahun.

Selama banding "Djokovic akan tetap berada di tahanan imigrasi", katanya dalam analisis kasus tersebut.

3. Pemerintah Australia menang

Jika persidangan berjalan sesuai keinginan Pemerintah Australia, mereka kemungkinan akan mendepak Djokovic keluar dari negara itu dengan pesawat berikutnya yang tersedia dari Melbourne.

Kamis pekan lalu (6/1/2022), hakim memerintahkan Menteri Dalam Negeri Karen Andrews untuk tidak melepas Djokovic saat dia melawan bandingnya.

Perintah itu berakhir Senin 10 Januari 2022 pukul 16.00 waktu setempat.

Levingston mengatakan, kasus pemerintah bergantung pada bagian undang-undang migrasi yang dia yakini pada akhirnya akan membuat Djokovic gagal dalam permohonannya.

Di bawah undang-undang, menteri hanya perlu menunjukkan bahwa kehadiran pemegang visa "bisa, akan, atau mungkin" berisiko bagi kesehatan, keselamatan, atau ketertiban warga Australia.

Akan tetapi, kalaupun pemerintah menang, bintang tenis itu masih bisa mengajukan banding.

4. Banding Djokovic

Jika hakim menolak kasus visa Djokovic, mungkin akan ada banding dari dirinya.

"Jika dia kalah, kemungkinan besar akan diajukan banding," kata John Findley, pengacara-direktur yang berfokus pada masalah migrasi, keluarga, bisnis, dan pajak.

Dalam skenario itu, pengacara Djokovic harus berargumen bahwa telah terjadi kesalahan dan mungkin menandai beberapa poin hukum yang belum teruji, tambahnya.

Namun, jika banding seperti itu diajukan, Djokovic tetap tidak bisa bebas saat kasusnya diperdebatkan, kata Levingston.

Meski hakim dapat mengizinkan banding, dia tidak bisa memerintahkan pemerintah memberikan visa yang memungkinkan Novak Djokovic keluar dari tahanan, kata Levingston.

Menteri Dalam Negeri Australia dapat memberikan visa seperti itu, katanya, tetapi dia tidak mungkin melakukannya mengingat posisi pemerintah dalam kasusnya dan dampak politik dari keputusan untuk membebaskannya.

https://www.kompas.com/global/read/2022/01/10/103200470/sidang-visa-novak-djokovic-dimulai-ini-4-kemungkinan-nasibnya-di

Terkini Lainnya

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

Global
PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

Global
Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Global
13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

Global
Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Global
Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Global
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Global
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Global
2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

Global
AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

Global
Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Global
Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Global
China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke