Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Korban Topan Rai di Filipina Butuh Makanan Saat Perayaan Natal

FILIPINA, KOMPAS.com – Sudah lebih dari seminggu topan Rai menerjang Filipina, menewaskan hampir 400 orang, dan membuat ratusan ribu orang kehilangan tempat tinggal.

Para korban topan Rai Filipina yang selamat kini membutuhkan tempat tinggal dan makanan saat perayaan Natal 2021.

Natal adalah salah satu peristiwa terpenting dalam kalender umat kristen.

Sementara di Filipina yang mayoritas beragama Katolik, keluarga di sana biasanya berkumpul di rumah untuk makan bersama.

Tetapi, kerusakan luas yang disebabkan oleh topan Rai di wilayah selatan dan tengah negara itu telah mengurangi perayaan karena banyak orang yang selamat kekurangan air minum dan makanan.

Pulau Mindanao, Siargao, Dinagat dan Bohol termasuk di antara wilayah yang paling hancur akibat badai.

Di sana, topan Rai sampai memadamkan aliran listrik, menerbangkan atap rumah, dan menghancurkan bangunan kayu.

Besaran kerusakan, minimnya sinyal telepon seluler atau internet di berbagai daerah, serta menipisnya kas pemerintah pasca-penanganan Covid-19, menghambat upaya penyaluran bantuan kepada para korban.

Ungkapan warga

Salah seorang korban selamat, Nardel Vicente, mengatakan keinginan Natalnya saat ini adalah agar seseorang dapat membantu membeli atap baru untuk rumahnya di Alegria setelah dihancurkan oleh topan.

Karena sudah tidak bekerja lagi dan uang simpnanan tinggal sedikit, Vicente menyampaikan, keluarganya juga tidak akan bisa menyiapkan makanan untuk perayaan Natal tahun ini.

"Pada tahun-tahun sebelumnya kami memiliki spageti, babi, ayam, atau apa pun yang kami mampu sediakan di antara kami," kata pria berusia 38 tahun itu.

Sementara, saat ini keluarganya tidak bisa melakukannya lagi.

Tapi dia bersyukur anggota keluarganya masih bisa hidup dari terjangan topan Rai yang dahsyat.

"Tidak apa-apa, kami masih hidup. Ini lebih baik daripada menyambut Natal dengan orang yang dicintai yang sudah meninggal," jelasnya.

Sementara itu, korban selamat lainnya, Sotis Marites, 53, biasanya menyajikan daging, lumpia, dan salad untuk keluarganya saat perayaan Natal.

"Kami tidak akan memilikinya pada tahun ini karena sudah kehabisan banyak uang. Kami akan puas hanya dengan (makan) spageti," kata Sotis saat diwawancarai AFP di kotamadya pesisir Placer.

Sementara itu, beberapa korban yang selamat di dekat Kota Surigao telah berdiri di jalan selama berhari-hari untuk meminta uang dan makanan dari pengendara yang lewat setelah gagal menerima sedikit pun bantuan pemerintah.

Inaga Edulzura, 41, mengatakan dia berharap mendapatkan sebungkus spageti untuk dimasak untuk keluarganya.

Jika tidak, keluarganya akan puas dengan makan irisan roti.

"Satu-satunya permintaan kami adalah cuaca cerah pada hari Natal ini untuk memberi kami keceriaan. Itu dan juga beberapa makanan," jelas dia.

https://www.kompas.com/global/read/2021/12/25/123100970/korban-topan-rai-di-filipina-butuh-makanan-saat-perayaan-natal-

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke