Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pfizer Mulai Racik Vaksin Covid-19 Khusus untuk Varian Omicron

Bourla mengatakan kepada CNBC, perusahaannya pada Jumat (26/11/2021) mulai menguji vaksin saat ini terhadap varian Omicron, yang pertama kali dilaporkan di Afrika Selatan dan dikhawatirkan kembali memicu gelombang global infeksi Covid-19.

"Saya tidak berpikir hasilnya vaksin tidak melindungi," kata Bourla dikutip dari AFP.

Namun, pengujian dapat menunjukkan bahwa vaksin Pfizer lebih sedikit melindungi, yang berarti perlu membuat vaksin baru, kata Bourla.

"Jumat kami membuat template DNA pertama kami, yang merupakan kemungkinan perubahan pertama dari proses pengembangan vaksin baru," lanjutnya.

Johnson & Johnson juga mengatakan pada Senin, pihaknya "membuat vaksin varian khusus Omicron dan akan mengembangkannya sesuai kebutuhan."

Pada Jumat, Moderna selaku pembuat vaksin Covid-19 terkemuka lainnya, mengatakan sedang mengembangkan dosis booster terhadap varian Omicron.

Bourla menyamakan situasi ini dengan kejadian awal 2021 ketika Pfizer dan mitra Jermannya, BioNTech, mengembangkan vaksin dalam 95 hari saat ada kekhawatiran formulanya tidak akan bekerja melawan varian Delta, meskipun versi itu pada akhirnya tidak digunakan.

Vaksin saat ini sangat efektif terhadap Delta, klaim Bourla, menambahkan bahwa Pfizer berharap dapat memproduksi empat miliar dosis vaksin pada 2022.

Pada Senin, Badan Kesehatan Dunia memperingatkan, Covid-19 varian Omicron menimbulkan risiko sangat tinggi secara global.

Bourla berkata, dia juga sangat yakin pil Pfizer yang baru-baru ini diluncurkan akan bekerja sebagai pengobatan untuk Covid-19 yang disebabkan oleh mutasi, termasuk Omicron.

Pil Pfizer yang dikonsumsi di antara pasien baru terinfeksi dan berisiko tinggi yang dirawat dalam waktu tiga hari sejak timbulnya gejala, terbukti mengurangi rawat inap atau kematian hingga hampir 90 persen.

https://www.kompas.com/global/read/2021/11/30/072119470/pfizer-mulai-racik-vaksin-covid-19-khusus-untuk-varian-omicron

Terkini Lainnya

Pasangan AS Tewas Ditembak Geng di Haiti, Biden Percepat Pengerahan Pasukan

Pasangan AS Tewas Ditembak Geng di Haiti, Biden Percepat Pengerahan Pasukan

Global
300 Orang Lebih Terkubur Tanah Longsor di Papua Nugini

300 Orang Lebih Terkubur Tanah Longsor di Papua Nugini

Global
Hampir 100 Truk Bantuan Masuk Gaza lewat Dermaga AS

Hampir 100 Truk Bantuan Masuk Gaza lewat Dermaga AS

Global
Presiden Perancis dan Para Menteri Arab Bahas Pendirian Negara Palestina

Presiden Perancis dan Para Menteri Arab Bahas Pendirian Negara Palestina

Global
Usai Keputusan ICJ, Warga Palestina Ingin Tindakan, Bukan Kata-kata

Usai Keputusan ICJ, Warga Palestina Ingin Tindakan, Bukan Kata-kata

Global
[POPULER GLOBAL] Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah | Cerita Ayah Tak Mampu Beli iPhone bagi Putrinya

[POPULER GLOBAL] Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah | Cerita Ayah Tak Mampu Beli iPhone bagi Putrinya

Global
ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

Global
Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Global
Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Global
Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Global
Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Global
Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Global
Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Global
Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Internasional
Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke