Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

"Dukun" Kerusuhan Gedung Capitol Akan Dipenjara 4 Tahun

"Dukun" itu bernama Jacob Chansley, yang wajahnya dicat, telanjang dada, dan memakai tutup kepala bertanduk yang membuatnya menjadi ikon serangan di Capitol dalam upaya menghentikan pengesahan hasil pilpires AS.

Ia ditangkap beberapa hari setelah penyerbuan Gedung Capitol.

Chansley, yang dikenal sebagai "dukun QAnon" yaitu situs teori konspirasi yang populer di sayap kanan, pada awal September mengaku bersalah di pengadilan federal di Washington atas pelanggaran hukum dan perilaku kekerasan.

Pengacaranya, mengutip penyesalan tulus kliennya, masalah psikologis, dan 317 hari dalam tahanan, memohon belas kasih pengadilan untuk menjatuhkan hukuman secara signifikan di bawah kisaran yang ditetapkan dalam pedoman federal.

Saat beraksi di penyerbuan Capitol Hiil, Chansley asal Phoenix, Arizona, membawa bendera AS diikat ke tombak dan menunjukkan banyak tato di tubuhnya.

Perusuh lainnya, Scott Fairlamb dari New Jersey, pada Rabu (10/11/2021) dijatuhi hukuman 41 bulan penjara atas perannya dalam serangan itu, dan karena menyerang seorang polisi.


Itu adalah hukuman paling berat sejauh ini terhadap sekitar 660 orang yang didakwa atas serangan tersebut. Fairlamb mengaku bersalah pada Agustus.

Namun, untuk kasus Chansley, jaksa mengatakan dalam dokumen yang dirilis Selasa malam (9/11/2021) bahwa jauh sebelum peristiwa 6 Januari, dia telah menggunakan media sosial untuk menyebarkan jenis informasi palsu dan retorika kebencian yang menyebabkan ribuan perusuh turun ke jalan Capitol AS.

"Pemerintah tidak bisa melebih-lebihkan keseriusan perilaku terdakwa sebagai salah satu tokoh paling menonjol dalam kerusuhan bersejarah di Capitol pada 6 Januari 2021," kata jaksa dikutip dari AFP.

Sebanyak 658 orang telah didakwa dengan berbagai tingkat atas partisipasi mereka dalam penyerbuan gedung Kongres AS itu, menurut pusat penelitian Program Ekstremisme di Universitas George Washington.

Sebanyak lima orang tewas saat atau tak lama setelah serangan itu, termasuk seorang polisi dan satu pengunjuk rasa wanita yang dibunuh oleh seorang petugas di dalam gedung.

Selain itu, dua polisi melakukan bunuh diri pada hari-hari dan minggu-minggu berikutnya, tanpa diketahui hubungan langsungnya.

https://www.kompas.com/global/read/2021/11/11/134100170/dukun-kerusuhan-gedung-capitol-akan-dipenjara-4-tahun

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke