Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pejabat Pentagon Waspadai Kebangkitan ISIS-K 12 Bulan Lagi

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pejabat tinggi Pentagon mewaspadai kelompok teror afiliasi ISIS di Afghanistan atau yang dikenal ISIS-K, dapat menyerang Amerika dalam setahun ke depan.

Jenderal Mark Milley, Ketua Badan Staf Gabungan menilai bahwa ada kebangkitan terorisme internasional yang berasal dari kawasan Afghanistan dalam waktu 12 hingga 36 bulan.

Ketua Komite Angkatan Bersenjata Senat Jack Reed di parlemen meminta Wakil Sekretaris Pentagon Colin Kahl untuk mengambil sikap atas penilaian Jenderal Mark Milley.

"Saya pikir penilaian itu tergantung kelompok teror mana yang kita bicarakan," kata Kohl di parlemen, seperti yang dilansir dari New York Post pada Selasa (26/10/2021).

"Saya pikir penilaian komunitas intelijen baru-baru ini adalah ISIS-K dan Al-Qaeda yang telah berniat untuk melakukan operasi eksternal, termasuk melawan AS, tetapi saat ini keduanya belum memiliki kemampuan untuk melakukannya,” jelas Kahl.

Pejabat Pentagon itu mengatakan bahwa antara 6 sampai 12 bulan ke depan bisa berbeda cerita.

Ia menyadari ada kemungkinan ISIS-K dan Al-Qaeda sudah meningkatkan kemampuan mereka untuk melakukan serangan ke luar negeri, seperti AS.

"Kita bisa melihat ISIS-K menghasilkan kemampuan itu dalam waktu antara 6 atau 12 bulan,” ucap Kahl.

Sementara untuk Al-Qaeda, Wakil Sekretaris Pentagon tersebut meyebutkan bahwa kemampuan mereka untuk melakukan serangan ke luar negeri akan sedikit lebih lama.

“Saya pikir penilaian saat ini oleh komunitas intelijen adalah bahwa Al-Qaeda akan membutuhkan 1 atau 2 tahun untuk menyusun kembali kemampuan itu," ungkapnya.

"Kita harus tetap waspada terhadap kemungkinan itu,” lanjutnya.

Direktur Staf Gabungan Operasi Letnan Jenderal James Mingus, mengatakan kepada Reed bahwa ia memiliki penilaian yang sama dengan Mark Milley tentang ancaman teror internasional dari kelompok teror yang berbasis di Afghanistan.

Pada 26 Agustus, ISIS-K berada di balik bom bunuh diri di luar bandara internasional Kabul, yang menewaskan 13 anggota militer AS dan 169 warga, yang terjadi selama evakuasi militer Amerika yang gagal di Afghanistan.

Awal September, para pejabat AS mengungkapkan bahwa pelaku serangan bom bunuh diri di luar bandara Kabul telah dibebaskan dari penjara Afghanistan oleh Taliban, yang mengabil alih kekuasaan negara.

Sebuah laporan pada Juni oleh Tim Pemantau Dukungan dan Sanksi Analitis PBB menunjukkan bahwa ISIS-K memiliki kekuatan inti yang kuat, yaitu sekitar 1.500 hingga 2.200 milisi yang berbasis di daerah kecil di provinsi Kunar dan Nangarhar, di timur Kabul, Afghanistan.

Dalam beberapa pekan terakhir, ISIS-K telah mengaku bertanggung jawab atas serangkaian serangan bom di masjid, menargetkan kelompok minoritas Afghanistan, Muslim Syiah.

https://www.kompas.com/global/read/2021/10/27/130454370/pejabat-pentagon-waspadai-kebangkitan-isis-k-12-bulan-lagi

Terkini Lainnya

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke