Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dianggap Menantang Kapalnya di Laut China Selatan, Filipina Keluarkan Protes Diplomatik kepada Beijing

MANILA, KOMPAS.com – Filipina mengeluarkan protes diplomatik terhadap kapal-kapal China yang dianggap menantang kapal-kapal Manila yang berpatroli di Laut China Selatan.

Kapal-kapal China tersebut menantang dengan membunyikan sirene, klakson, bahkan mencoba berkontak lewat radio.

Pernyataan tersebut disampaikan Kementerian Luar Negeri Filipina pada Rabu (20/10/2021) sebagaimana dilansir Reuters.

Ketegangan antara Manila dan Beijing mengenai Laut China Selatan telah mendidih selama bertahun-tahun.

Perairan tersebut merupakan di jalur pelayaran yang strategis sekaligus kaya akan sumber daya alam di mana Filipina dan China memiliki klaim teritorialnya masing-masing.

“Tindakan provokatif ini mengancam perdamaian, ketertiban, dan keamanan Laut China Selatan,” kata Kementerian Luar Negeri Filipina.

Kementerian tersebut menambahkan, aksi China itu bertentangan dengan hukum internasional.

Kementerian Luar Negeri Filipina menuturkan ada lebih 200 tantangan yang dilakukan kapal-kapal China saat kapal Filipina melakukan patroli rutin di sekitar wilayah dan zona maritimnya.

Namun, Kementerian Luar Negeri Filipina merinci periode waktunya. Kedutaan Besar China di Manila tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.

China mengeklaim kedaulatannya atas sebagian besar wilayah perairan Laut China Selatan.

Tetapi, negara-negara di kawasan tersebut seperti Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Vietnam juga memiliki klaimnya sendiri.

Pada 2016, Pengadilan Arbitrase Internasional menolak klaim China atas sebagian besar wilayah di Laut China Selatan.

Di sisi lain, Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengesampingkan keputusan tersebut demi menjalin hubungan yang lebih mesra dengan Beijing.

Duterte mendekat ke China dengan iming-iming pinjaman senilai miliaran dollar AS, bantuan, dan investasi. Namun, sebagian besarnya belum terwujud.

Sejak Duterte menjabat pada Juni 2016, Filipina telah mengajukan lebih dari 80 protes diplomatik terhadap China.

https://www.kompas.com/global/read/2021/10/24/125038870/dianggap-menantang-kapalnya-di-laut-china-selatan-filipina-keluarkan

Terkini Lainnya

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke